Breaking News:

Deteksi Tumor Sebelum Alami Kanker Ovarium, Berikut Penjelasan dr. Hervi Wiranti, Sp.OG

Berikut ini simak penjelasan dr. Hervi Wiranti, Sp.OG dalam mendeteksi penyakit kanker ovarium.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
bangka.tribunnews.com
Ilustrasi penderita kanker ovarium-simak penjelasan dr. Hervi Wiranti, Sp.OG dalam mendeteksi penyakit kanker ovarium. 

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker ovarium sering dianggap sebagai Silent Lady Killer.

Penyakit ini masuk dalam peringkat ke 3 yang menyebabkan kematian terbesar pada perempuan.

Kanker ovarium adalah salah satu kanker yang terjadi pada organ reproduksi wanita.

Baca juga: Alami Perut Kembung Terus Menerus, Tanda Alami Kanker Ovarium? Begini Kata dr. Hervi Wiranti, Sp.OG

Kanker ini berasal dari indung telur dan tumbuh pula di tempat yang sama.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hervi Wiranti, Sp.OG mengungkapkan, seorang pasien sebelum menderita kanker ovarium pasti akan mengalami tumor.

Tumor
Ilustrasi tumor (Freepik.com)

Pasalnya kanker ovarium itu merupakan tumor yang ganas.

"Jadi memang harus ada tumor dahulu atau pembesaran massa di ovarium," ujarnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Bila dilakukan pemeriksaan ditemukan sel-sel kanker, maka dapat dipastikan mengalami kanker ovarium.

Baca juga: Studi Ungkap Wanita di Bawah 35 Tahun Paling Berisiko Alami Kanker Payudara Sekunder, Apa Itu?

Lebih lanjut, Hervi menyampaikan, seorang wanita yang mengalami kanker ovarium akan mengalami penurunan kualitas hidup.

"Jadi akan menurunkan kesehatan fisik, mental, juga kesehatan reproduksi pada wanita," jelas Hervi.

2 dari 4 halaman

Gejala Kanker Ovarium

ilustrasi kanker ovarium
ilustrasi kanker ovarium (kompas.com)

Umumnya pada stadium awal, penderita tidak merasakan gejala.

Namun gejala awal yang dirasakan oleh pasien ialah mengalami perut kembung dan begah.

Meski demikian, terdapat gejala-gejala yang umum dialami oleh penderita.

Baca juga: Waspada Gangguan Keterlambatan Bicara pada Anak pasca Kepala Terbentur, Simak Pesan Psikolog Berikut

Di antaranya:

- Pembesaran perut

- Menstruasi tidak teratur

- Masalah BAB (Buang Air Besar)

ilustrasi BAB tidak lancar
ilustrasi BAB tidak lancar (tribunnews.com)

Baca juga: dr. Julius King Sebut Rambut Rontok Bisa Disebabkan Perawatan Rambut seperti Pelurusan dan Pewarnaan

- Masalah BAK (Buang Air Kecil)

- Nafsu makan berkurang

3 dari 4 halaman

- Nyeri pada panggul atau perut

- serta masalah di organ pencernaan.

Baca juga: Keturunan Asia Selatan Lebih Mungkin Alami Gagal Pernapasan Akibat Covid, Ada Hubungannya dengan Gen

Faktor Risiko

Selain gejala, terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan wanita mengalami penyakit kanker ovarium.

Di antaranya:

- Kista endomestriosis

- Riwayat keluarga kanker ovarium dan payudara

ilustrasi seorang wanita yang mengalami penyakit kanker payudara
ilustrasi seorang wanita yang mengalami penyakit kanker payudara (freepik.com)

Baca juga: Faktor Genetik Dapat Memengaruhi Terjadinya Pembesaran Prostat, Simak Ulasan dr. Johannes Aritonang

- Mutasi genetik

- Angka paritas rendah

- Gaya hidup buruk

4 dari 4 halaman

- dan pertambahan usia.

Baca juga: Berbagai Gejala Hipotiroidisme, Rambut Rontok dan Cepat Lelah Akibat Kekurangan Yodium

Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hervi Wiranti, Sp.OG ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, 12 Juni 2021.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comHervi WirantiTumor OvariumSilent Lady KillerDokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved