TRIBUNHEALTH.COM - Alopesia akibat stres merupakan kebotakan yang terjadi akibat stres.
Seperti yang terjadi pada seseorang yang sedang dalam kondisi stres berat atau mengalami traumatik yang cukup berat.
Dokter sarankan untuk membedakan kerontokan yang terjadi akibat rambut patah dan rontok dari akar rambut.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Sebut Gagang Sikat Gigi yang Ideal Berbentuk Lurus
Rambut rontok juga bisa disebabkan karena perawatan seperti pelurusan, pewarnaan, pengkritingan, dan perawatan lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Kecantikan, dr. Julius King yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 29 Oktober 2021.

Dokter menyebutkan jika rambut terdiri dari beberapa susunan.
Apabila susunan rambut tidak ternutrisi dengan baik, maka menyebabkan rambut mudah rusak.
Semakin banyak perawatan rambut, maka pemberian nutrisi rambut juga harus lebih banyak lagi.
Untuk mengetahui rusak tidaknya rambut, diperlukan pemeriksaan lanjut oleh dokter.
Dokter memaparkan jika terdapat alat khusus untuk mengetahui apakah rambut mengalami kerusakan.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Tak Sarankan Memilih Ukuran Kepala Sikat Gigi yang Terlalu Lebar
Zat-zat kimia dari luar bisa menyebabkan rambut mengalami kerusakan.
Kerusakan rambut bisa dari folikel rambut atau batang rambut.
Rambut yang mengalami penipisan bisa diatasi dengan pemberian obat tertentu.
Di bawah usia 30 tahun disarankan untuk menggunakan obat terlebih dahulu.
Sementara pada usia 30 tahun keatas dan kerontokan sudah berlangsung lama, dimana sudah tidak terdapat titik-titik folikel maka disarankan untuk melakukan transplantasi rambut.

Kemungkinan besar daerah kepala bagian atas masih mudah untuk diperbaiki.
Hal ini karena dibagian tersebut peredaran darah cukup banyak.
Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Menuturkan Jika Sepsis Bisa Menyebabkan Komplikasi Berbagai Organ hingga Kematian
Kecuali di daerah depan kepala yang lebih susah disembuhkan dengan pemberian obat-obatan.
Sehingga disarankan untuk melakukan transplantasi rambut.
Penjelasan Dokter Kecantikan, dr. Julius King dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 29 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.