TRIBUNHEALTH.COM - Dalam menegakkan penyakit sepsis perlu diketahui terlebih dahulu infeksi penyebabnya.
Dokter menuturkan jika penyebab infeksi bisa terjadi di satu tempat atau di beberapa tempat.
Dalam menegakkan diagnosa biasanya dokter memakai gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan tempat terjadinya infeksi.
Suatu penyakit tidak bisa di diagnosa sendiri.
Baca juga: Tech Neck, Kondisi Sakit dan Nyeri pada Leher Akibat Terlalu Lama Menggunakan Gadget
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 30 Oktober 2021.
Penyakit akan terdiagnosa ketika di rumah sakit dengan pemeriksaan yang sudah lengkap dan didukung perawatan dengan menentukan beberapa aspek.

Banyak parameter dimana dokter harus memasukkan ke dalam kondisi apakah pasien sudah mengalami sepis atau belum.
Sepsis bisa mengakibatkan seseorang kehilangan nyawa.
Seperti dimana pasien sudah sampai ke tahap syok sepsis.
Syok sepsis merupakan kegagalan dari perfusi atau aliran darah menuju semua organ di dalam tubuh.
Baik organ otak, jantung, paru-paru, liver, ginjal, dan organ-organ lainnya.
Baca juga: Cegah Malingering Sejak Dini, Psikolog Klinis Jelaskan Cara yang Bisa Dilakukan Orang Tua
Penurunan perfusi yang bisa menyebabkan syok sepsis.
Sehingga pada akhirnya menyebabkan suatu kematian ketika tidak ditangani dengan baik.
Ketika pasien sudah jatuh ke kondisi sepsis berat atau syok sepsis, kondisi ini akan menyebabkan kegagalan fungsi organ.
Komplikasi yang terjadi hampir di seluruh organ akibat penurunan perfusi.

Misalnya terjadi pada organ ginjal, sehingga menyebabkan perfusi atau aliran darah ke ginjal berkurang.
Kondisi ini bisa mengakibatkan seseorang mengalami gagal ginjal akut.
Dimana akan muncul keluhan berkurangnya kencing serta ada peningkatan dari laboratorium darah ginjal.
Selain itu, komplikasi yang terjadi pada liver akan mengakibatkan peningkatan nilai fungsi enzim liver seperti serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).
Baca juga: Anak Alami Gigi Patah, Haruskah Pasang Gigi Palsu? Ini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Hal ini menunjukkan tanda kegagalan dari organ liver.
Sementara jika terjadi pada organ jantung akan mengakibatkan penurunan aliran darah ke jantung.
Sehingga denyut jantung menjadi tidak maksimal atau denyut jantung menjadi tidak beraturan.
Kemudian tekanan darah menjadi turun dan pada akhirnya terjadi komplikasi ke jantung.

Apabila terjadi pada otak ketika perfusi aliran darah menurun mengakibatkan penurunan kesadaran.
Inilah berbagai macam komplikasi yang terjadi ketika kondisi sepsis yang sudah berat ataupun sampai menimbulkan syok sepsis.
Baca juga: Memahami Karakteristik Bahan Akrilik pada Pembuatan Gigi Palsu, Simak Penjelasan dari Dokter Gigi
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 30 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.