Breaking News:

Jadi Pelupa setelah Melahirkan, Simak Tips Pakar Kesehatan untuk Mengatasinya

Kesulitan kognitif setelah melahirkan juga dapat dikaitkan dengan perasaan kewalahan, suasana hati yang buruk, hingga kurang tidur

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
tribunnews.com
ilustrasi ibu hamil 

TRIBUNHEALTH.COM - Seorang ibu yang baru saja melahirkan bisa menjadi seorang pelupa.

Kondisi ini pun dibenarkan dari segi medis oleh para ahli, diberitakan TribunHealth.com dari CNA Selasa (26/10/2021).

Namun tak semua dampak hal ini bersifat buruk.

Ahli menjelaskan pada dasarnya kemampuan yang menurun setelah melahirkan akan digantikan dengan kemampuan baru terkait fungsi dan tugas keibuan.

Terlepas dari manfaat yang diakui dari perubahan otak setelah kehamilan, dampak negatif apa pun yang mungkin terjadi pada fungsi sehari-hari tidak dapat diminimalkan.

Baca juga: dr. Leni: Jarak Kehamilan Pertama dan Berikutnya yang Terlalu Jauh Termasuk Penyebab Down Syndrome

Baca juga: dr. Bayu Winarno, Sp.OG: Ibu Hamil yang Positif COVID-19 Diharapkan Sudah Sembuh Sebelum Persalinan

Ilustrasi melahirkan secara normal
Ilustrasi melahirkan secara normal (m.tribunnews.com)

Menurut Dr Nicole Chan, dokter umum di DTAP Clinic, kesulitan kognitif setelah melahirkan juga dapat dikaitkan dengan perasaan kewalahan, suasana hati yang buruk, kurang tidur atau istirahat, dan perubahan hormonal.

Kesulitan-kesulitan ini dapat membaik selama beberapa bulan, meskipun kadang-kadang dapat "bertahan lebih lama", kata Dr Charles Siow, seorang ahli saraf di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.

Terlepas dari itu, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Berikut adalah rekomendasi para ahli kami untuk mengurangi dampak negatif dari "mum ibu":

Istirahat yang cukup

2 dari 3 halaman

Ini bisa berarti tidur siang atau menyusun rencana untuk makan malam bersama pasangan.

“Kurang tidur merupakan faktor yang berkontribusi besar terhadap kelupaan dan gangguan fungsi kognitif,” kata Dr Chan.

ilustrasi istirahat cukup
ilustrasi istirahat cukup (kompas.com)

Beri makan pikiran

Dr Siow merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti buah beri.

Untuk merangsang otak, bisa juga dengan melakukan permainan seperti Sudoku.

Buat daftar dan kembangkan rutinitas

"Ini akan membantu menciptakan prediktabilitas dan struktur, mengurangi kemungkinan melupakan sesuatu," kata Dr Chan.

Dia menambahkan bahwa pengaturan alarm dan pengingat juga dapat berguna.

Baca juga: Meski Baik untuk Kesehatan, Jadikan Buah sebagai Makanan Utama Bisa Picu Beragam Penyakit

Baca juga: Wasir Bisa Dipicu oleh Faktor Makanan, Dapat Dicegah dengan Mengkonsumsi Sayur dan Buah

Ilustrasi buah strowberi
Ilustrasi buah strowberi (health.kompas.com)

Temukan komunitas

Bergabung dengan forum atau grup untuk ibu baru, mengobrol dengan teman dan keluarga, atau bahkan hanya menonton video atau berbagi dari orang lain secara online.

3 dari 3 halaman

“Ini akan membantu menumbuhkan rasa kebersamaan dan menormalkan perjuangan Anda sehingga Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian,” kata dokter Klinik DTAP tersebut.

Bersabarlah dengan diri sendiri

“Fokus pada gambaran besar dan kebaikan yang telah Anda lakukan dan jangan terlalu menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang terjadi,” kata Dr Chan.

“Tidak ada yang sempurna, dan kesehatan fisik dan mental Anda paling penting."

"Jangan takut untuk meminta bantuan dari teman dan keluarga atau profesional medis jika keadaan menjadi terlalu menuntut.”

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPelupamelahirkan Baby Blues Nifas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved