TRIBUNHEALTH.COM - Menghentikan kebiasaan berhenti merokok bukan merupakan hal yang mudah bagi seorang perokok aktif.
Banyak cara yang biasanya telkah ditempuh, namun sulit untuk berhasil.
Sehingga seringkali perokok akan berkunjung ke dokter untuk dibantu melakukan pengobatan atau terapi.
Baca juga: Penelitian Terbaru Sebut Perokok Lebih Berisiko Masuk Rumah Sakit dan Meninggal Akibat Covid-19
Namun sayangnya, hal tersebut biasanya baru terjadi ketika pasien menderita suatu penyakit.
Biasanya dokter yang akan menangani kondisi kecanduan merokok pada pasien adalah dokter spesialis paru.
Namun rupanya tidak hanya itu saja, dokter paru juga akan bekerjasama dengan dokter spesialis lainnya.
Seperti dokter spesialis kesehatan jiwa, psikolog, dan rehabilitasi medik.
Baca juga: Perokok Cenderung Miliki Gusi Berwarna Gelap, Begini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Dibentuknya tim dokter secara lengkap diperlukan, agar dapat memberikan penanganan secara komprehensif kepada pasien.
Mengingat seorang perokok yang ingin berhenti merokok, dibutuhkan motivasi yang sangat kuat.
Baca juga: Bahaya Kandungan Rokok pada Tubuh, dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P(K) Sampaikan Hal Ini
"Nah untuk memaintenance motivasi ini, terkadang dibutuhkan bantuan seorang dokter spesialis kejiwaan," ujar dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P(K) dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (1/6/2021).
Terlebih lagi bila pasien dalam masa pemulihan timbul gejala Withdrawal.

Baca juga: Penderita Diabetes Bisa 3 Kali Lebih Mungkin Alami Depresi, CDC AS Sebut Keduanya Perlu Diatasi
Kondisi tersebut ditandai dengan rasa sedih, frustasi, hingga depresi.
Tak hanya dokter spesialis jiwa dan paru saja, dokter rehab medik juga dibutuhkan dalam menangani pemulihan seorang perokok aktif.
Dokter rehab medik ini, berperan dalam memberikan exercise terapi kepada para pasien yang ingin berhenti merokok.
Baca juga: Skrining Dini pada Perokok dan Mantan Perokok Bisa Kurangi Kematian Akibat Kanker Paru-paru
Penjelasan Dokter Spesialis Paru Konsultan, dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P(K) ini dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (1/6/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)