Breaking News:

Perlu Tahu! Ini 3 Alasan Pemberian Vaksin Booster menurut WHO

Berikut ini simak informasi mengenai pemberian vaksin Booster menurut World Health Organization (WHO).

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
jabar.tribunnews.com
Ilustrasi beberapa merk vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia-simak informasi mengenai pemberian vaksin Booster menurut World Health Organization (WHO). 

TRIBUNHEALTH.COM - Vaksin booster atau disebut vaksin ketiga Covid-19 dianggap penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh agar terhindar dari virus Corona.

Namun, praktiknya di lapangan masih menimbulkan pro dan kontra.

Atas hal tersebut, Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin dan Biologi World Health Organization (WHO), Dr. Katherine O'Brien memberikan tanggapannya.

Ia mengatakan harus dibedakan terlebih dahulu apa yang dimaksud ketika menyebutkan vaksin booster.

Baca juga: Meski Telah Divaksin, Seseorang Tetap Bisa Tertular Virus Corona, Profesor Jelaskan Penyebabnya

"Apa yang sebenarnya kita bicarakan sekarang adalah, apakah perlu mendapatkan dosis ketiga jika Anda sudah menerima dua dosis pertama?"

"Oleh sebab itu ada tiga alasan mengapa kita mungkin ingin memberikan dosis tambahan," kata Kate dalam sesi wawancara bersama WHO dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi covid19.go.id.

Tiga alasan tersebut, yakni:

1. Jika tubuh tidak merespons

Ilustrasi vaksinasi Covid-19
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 (tribunnews.com)

Jika Anda termasuk dalam kategori orang yang tidak merespons secara memadai terhadap dua dosis pertama yang diterima.

Maka untuk orang dengan gangguan kekebalan, mungkin perlu menerima dosis ketiga.

2 dari 4 halaman

Karena dua yang pertama tidak melakukan apa yang mereka lakukan pada orang normal dan sehat.

Baca juga: dr. Bayu: Ibu yang Baru Melahirkan dan Alami Gejala Covid-19 Berat Tak Dianjurkan Memberi ASI

2. Waktu kekebalan

Ilustrasi vaksin yang akan diberikan kepada peserta vaksinasi
Iilustrasi vaksin yang akan diberikan kepada peserta vaksinasi (Tribunnews.com)

Baca juga: Post Covid-19 Condition, Definisi WHO untuk Gejala Infeksi Virus Corona yang Bertahan Berbulan-bulan

Jika seiring waktu kekebalan yang dicapai sebagai hasil dari vaksinasi dosis pertama dan kedua mulai berkurang seiring waktu, maka memungkinkan untuk diberikan vaksin ketiga.

Namun faktanya, menurut Kate, bukti saat ini menunjukkan bahwa vaksin bertahan dengan sangat baik untuk melindungi Anda dari penyakit parah, rawat inap, atau bahkan kematian

"Jadi kami tidak melihat bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan untuk memberikan dosis ketiga untuk orang yang telah divaksinasi," ungkap Kate.

3. Kinerja Vaksin

Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 (kompas.com)

Alasan ketiga kemungkinan diberikan dosis ketiga adalah jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian yang muncul.

"Dan sekali lagi, vaksin yang kami miliki saat ini melawan variannya dan kami mengamatinya dengan sangat hati-hati."

"Bertahan dengan sangat baik terhadap spektrum penyakit yang parah."

"Secara umum, vaksin berkinerja sangat baik," jelas Kate.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Israel Kadaluarsa dalam 6 Bulan, Penduduk Wajib Suntik Booster untuk Memperbarui

3 dari 4 halaman

Kate yang juga ahli vaksin yang berspesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus ini mengungkapkan saat ini pihaknya memiliki beberapa bukti bahwa ada sebagian kecil orang, yakni mereka yang memiliki kondisi immunocompromised (gangguan sistem imun) serius tidak menerima dengan baik dua dosis Covid-19.

"Itu karena mereka belum cukup menerima dua dosis pertama."

"Namun selain perlindungan yang diberikan oleh dosis booster, ada beberapa pertimbangan lain yang perlu kita ketahui," sambung Kate.

Kendati demikian, ia melanjutkan, apakah pemberian dosis ketiga benar-benar meningkatkan respon imun, tentu hal ini harus dilihat lebih dalam lagi.

Ilustrasi vaksin covid-19
Ilustrasi vaksin covid-19 (kompas.com)

"Kami melihat bukti bahwa itu benar, dan kami berharap itu benar berdasarkan apa yang kami ketahui tentang cara kerja vaksin."

"Tetapi masalah lainnya adalah, haruskah dosis itu diberikan," imbuhnya.

Pasalnya, Kate menjelaskan ada hal lain yang turut diperhatikan dalam hal pemberian vaksin booster ini, yaitu keamanan.

Baca juga: Ilmuwan Oxford Dikabarkan Mulai Modifikasi Vaksin Corona, Bakal Targetkan Varian Delta Secara Khusus

"Pemberian dosis ketiga perlu dipantau untuk masalah keamanan, dan kami ingin melihat database keamanan sebelum kami membuat rekomendasi semacam itu."

"Dan bukti itu juga sedang dibangun, tapi kita belum sampai di sana," jelasnya.

Oleh sebab itu, Kate berujar saat ini fokus utama adalah pasokan untuk melindungi orang-orang yang belum terlindungi sama sekali oleh vaksin.

Ilustrasi melindungi diri dari Covid-19
Ilustrasi melindungi diri dari Covid-19 (Freepik.com)
4 dari 4 halaman

Dimana hal ini akan mengurangi penularan dan akan mengurangi kemungkinan lebih banyak varian muncul.

"Ini akan memberi kita waktu untuk melihat lebih banyak bukti tentang apakah dosis booster pada akhirnya akan dibutuhkan atau tidak."

"Karena tidak ada yang aman sampai kita semua memiliki kesempatan untuk divaksinasi, untuk dilindungi dari virus. Sementara cakupan vaksin meningkat," pungkasnya.

Baca juga: Meski Tingkat Kemanjuran Terbatas, Dirjen WHO Tegaskan Vaksin Malaria Bisa Selamatkan Ribuan Nyawa

Di Indonesia, saat ini pemberian vaksin booster hanya diperuntukkan untuk para tenaga kesehatan (nakes).

Namun, ke depan, Kementerian Kesehatan tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemberian vaksin ketiga kepada selain nakes.

"Skenario penambahan vaksin ketiga sudah disiapkan untuk tahun 2022, namun untuk prioritasnya seperti apa masih melihat perkembangan lebih lanjut," ujar Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBooster Vaksinworld health organization (WHO)virus coronaCovid-19
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved