TRIBUNHEALTH.COM - Otak memang akan mengalami perubahan dan penurunan fungsi seiring bertambahnya usia.
Namun, azheimer akibat demensia bukanlah kondisi yang pasti terjadi akibat dari penuaan.
CDC Amerika Serikat (AS) menyebut, hingga 40% kasus demensia dapat dicegah atau ditunda, dilansir TribunHealth.com, Rabu (20/10/2021).
Karenanya, penting untuk memahami sejauh mana efek penuaan pada otak dikatakan normal.
Penuaan otak yang normal dapat berarti kecepatan pemrosesan yang lebih lambat dan lebih banyak masalah multitasking.
Tetapi memori rutin, keterampilan, dan pengetahuan stabil dan bahkan dapat meningkat seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Waspada Alami Demensia Alzheimer, Ini Pesan dari Dokter Spesialis Saraf, dr. Debby Amelia
Baca juga: Demensia Alzheimer Rentan Terjadi pada Wanita, Ini Alasannya menurut dr. Debby Amelia

Adalah normal untuk sesekali melupakan peristiwa baru-baru ini, seperti di mana meletakkan kunci atau nama orang yang baru saja ditemui.
Di Amerika Serikat, 6,2 juta orang berusia 65 dan lebih tua menderita penyakit Alzheimer, jenis demensia yang paling umum.
Orang dengan demensia memiliki gejala penurunan kognitif yang mengganggu kehidupan sehari-hari—termasuk gangguan dalam bahasa, memori, perhatian, pengenalan, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
10 gejala umum demensia adalah sebagai berikut.
1. Hilangnya ingatan yang mengganggu kehidupan sehari-hari: melupakan peristiwa, mengulangi diri sendiri atau mengandalkan lebih banyak alat bantu untuk membantu mengingat (seperti catatan tempel atau pengingat).
2. Tantangan dalam merencanakan atau memecahkan masalah: kesulitan membayar tagihan atau resep masakan yang telah digunakan selama bertahun-tahun.
Baca juga: CDC Sebut Efektivitas Vaksin Pfizer dan Moderna Melemah dari Waktu ke Waktu, Terutama pada Lansia
Baca juga: dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK Jelaskan Nutrisi yang Sangat Dibutuhkan untuk Lansia

3. Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang biasa dilakukan di rumah, di tempat kerja, atau di waktu luang: mengalami masalah dengan memasak, mengemudi di tempat, menggunakan ponsel, atau berbelanja.
4. Kebingungan dengan waktu atau tempat: mengalami kesulitan memahami suatu peristiwa yang terjadi kemudian, atau lupa tanggal.
5. Kesulitan memahami gambar visual dan hubungan spasial: mengalami lebih banyak kesulitan dengan keseimbangan atau menilai jarak, tersandung barang di rumah, atau lebih sering menumpahkan atau menjatuhkan barang.
6. Masalah baru dengan kata-kata dalam berbicara atau menulis: mengalami kesulitan mengikuti atau bergabung dalam percakapan atau berjuang untuk menemukan kata yang dicari.
Baca juga: Kesehatan Mata Jadi Faktor Risiko Demensia, Termasuk Katarak dan Penyakit Mata karena Diabetes
Baca juga: WHO Prediksi Penderita Demensia Capai 78 Juta pada 2030, Tak Hanya Terjadi pada Orang Tua

7. Salah menaruh barang dan kehilangan kemampuan untuk menelusuri kembali langkah-langkah: menempatkan kunci mobil di mesin cuci atau pengering atau tidak dapat menelusuri kembali langkah-langkah untuk menemukan sesuatu.
8. Penilaian yang menurun atau buruk: menjadi korban penipuan, tidak mengelola uang dengan baik, kurang memperhatikan kebersihan, atau kesulitan merawat hewan peliharaan.
9. Penarikan diri dari pekerjaan atau kegiatan sosial: tidak ingin pergi ke gereja atau kegiatan lain seperti biasanya, tidak dapat mengikuti pertandingan sepak bola atau mengikuti apa yang terjadi.
10. Perubahan suasana hati dan kepribadian: mudah marah dalam situasi umum atau menjadi takut atau curiga.