TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan behel gigi dipercaya dapat memperbaiki gigi yang tidak rapi sehingga mendapatkan gigi rapi.
Namun ada beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk melakukan pemasangan behel.
Misalnya seperti pasien datang dengan kondisi gigi yang kotor.
Pada kondisi seperti ini, biasanya dokter gigi tidak menganjurkan untuk dilakukan pemasangan behel secara langsung.
Baca juga: Konsumsi Makanan Tinggi Antioksidan Bisa Melawan Proses Penuaan, Simak Ulasan dr. Lusiyanti, M.Med.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Ortodonti, Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort (K) yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 14 Oktober 2021.
Dokter mengatakan jika perlu memberikan edukasi kepada pasien bahwa giginya tidak bersih.

Kondisi gigi yang tidak bersih saat dipasangkan behel akan membuat gigi menjadi lebih kotor.
Hal ini dikarenakan gigi menjadi lebih sulit dibersihkan.
Biasanya dokter gigi menyarankan kepada pasien untuk melakukan pembersihan gigi dengan baik, menjelaskan cara membersihkan gigi, cara pemilihan sikat gigi yang baik, dan metode menyikat gigi yang benar.
Setelah 2 minggu pasien akan dievaluasi kembali, apakah ada peningkatan kebersihan giginya.
Baca juga: Munculnya Jerawat Tak Berhubungan dengan Alergi Kacang, dr. Lusiyanti: 2 Patogenesis yang Berbeda
Jika terdapat peningkatan dan perbaikan, barulah dokter gigi melakukan pemasangan behel.
Kondisi lain yang tidak dianjurkan untuk dilakukan pemasangan behel adalah jika terdapat kelainan pada gigi.
Seperti gigi dalam keadaan goyang, dokter harus melakukan pemeriksaan penyebab terjadinya kegoyangan gigi.

Apakah disebabkan karena kerusakan tulang atau kerusakan yang diakibatkan oleh faktor lain.
Apabila kerusakan yang terjadi akibat adanya kelainan pada penyangga gigi seperti karang gigi, radang gusi, biasanya dokter akan mengirim terlebih dahulu ke ahli gusi untuk dilakukan perbaikan atau menormalkan kondisi giginya yang goyang.
Baca juga: Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Bisa Disembuhkan? Begini Kata Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi
Apabila ahli gusi sudah menyatakan boleh dilanjutkan perawatan behel, maka dokter gigi bisa melanjutkan perawatan behel.
Kondisi ketiga dimana dokter gigi tidak bisa langsung melakukan pemasangan behel adalah jika pasien menderita penyakit-penyakit generatif.

Seperti penyakit diabetes melitus.
Apabila kadar gulanya tinggi maka dokter gigi akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam terlebih dahulu.
Baca juga: Apa Metode yang Cocok untuk Pengobatan Bipolar? Begini Penjelasan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Ortodonti, Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 14 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.