TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di seluruh belahan dunia.
Penyakit ini bisa memicu berbagai komplikasi yang lebih serius jika tak mendapat perawatan.
Seiring waktu, kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari laman resmi CDC Amerika Serikat, Senin (18/10/2021).
Orang dengan diabetes juga lebih mungkin memiliki kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung, di antaranya sebagai berikut.
Tekanan darah tinggi
Baca juga: Apakah Stres Memicu Terjadinya Tekanan Darah Tinggi? Begini Jawaban dr. Muhammad Fiarry Fikaris
Baca juga: dr. Ceva Sebut Tak Hanya Darah Tinggi, Tekanan Darah Rendah Juga Perlu Diawasi
Tekanan yang tinggi meningkatkan kekuatan darah melalui arteri dan dapat merusak dinding arteri.
Memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes dapat sangat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Terlalu banyak kolesterol "jahat" dalam aliran darah
Kondisi ini kemudian dapat membentuk plak pada dinding arteri yang rusak.
Trigliserida tinggi (sejenis lemak dalam darah) dan kolesterol HDL yang rendah atau kolesterol LDL tinggi dianggap berkontribusi pada pengerasan arteri.
Yang perlu menjadi perhatian, tak satu pun dari kondisi ini memiliki gejala.
Karenanya, tak ada cara lain kecuali dengan melakukan tes darah.
Dokter dapat memeriksa tekanan darah dan melakukan tes darah sederhana untuk melihat apakah kadar LDL, HDL, dan trigliserida seseorang dalam kategori tinggi.
Gaya hidup
Baca juga: Selain Makanan, Kebiasaan Merokok Harus Dihindari bagi Penderita Gigi Sensitif
Baca juga: Pakar Sebut Malas Bergerak Lebih Berbahaya bagi Kesehatan Dibanding Merokok & Diabetes
Faktor gaya hidup berikut ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung:
- Merokok
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup
- Makan diet tinggi lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, dan natrium (garam)
- Terlalu banyak minum alkohol
Orang dengan diabetes juga lebih mungkin mengalami gagal jantung.
Gagal jantung adalah kondisi serius, tetapi itu tidak berarti jantung berhenti berdetak; itu berarti jantung tidak dapat memompa darah dengan baik.
Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di kaki dan penumpukan cairan di paru-paru, sehingga sulit bernapas.
Gagal jantung cenderung memburuk dari waktu ke waktu.
Tetapi diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu meringankan gejala dan menghentikan atau menunda kondisi yang semakin parah.
Tes penyakit jantung
Baca juga: Benarkah Tidak Merokok Bisa Mencegah Resesi Gingiva? Ini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG, MAP
Tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan akan membantu dokter untuk memahami risiko penyakit jantung secara keseluruhan.
Dokter mungkin juga merekomendasikan tes lain untuk memeriksa kesehatan jantung, yang dapat mencakup:
- Elektrokardiogram (EKG atau EKG) untuk mengukur aktivitas listrik jantung.
- Ekokardiogram untuk memeriksa seberapa tebal otot jantung dan seberapa baik jantung memompa.
- Tes stres olahraga (tes treadmill) untuk melihat seberapa baik fungsi jantung saat bekerja keras.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)