TRIBUNHEALTH.COM - Susu probiotik menjadi salah satu produk yang diklaim bisa berdampak baik bagi kesehatan.
Namun, dr. Tan Shot Yen, memberikan penjelasan lebih mengenai probiotik.
Menurutnya, probiotik sudah ada di dalam usus.
"Anda gratis dapatnya di usus anda sendiri," paparnya, dikutip TribunHealth.com dari program Malam Minggu Sehat Tribunnews, Sabtu (18/9/2021).
"Karena apa? Karena itu suatu bakteri baik yang dari sononya sudah ada."
Probiotik bisa hidup karena adanya prebiotik, yang bisa menjadi 'makanan' probiotik, berasal dari serat yang tak larut.
Baca juga: Dokter Gigi: Penggunaan Botol Susu Dapat Memicu Terjadinya Karies Nutrition Bottle, Begini Ulasannya
Baca juga: Kurangnya Konsumsi Sayur dan Buah Memiliki Dampak Berbahaya bagi Pencernaan

Jadi, untuk menunjang kinerja dari bakteri baik probiotik, orangtua tak perlu memberikan berbagai produk kepada anak.
Cukup pastikan konsumsi sayur dan buah anak terpenuhi.
"Lalu kemudian dari serat yang tidak larut akan menghasilkan prebiotik, dan akhirnya probiotiknya akan tumbuh dengan baik," tambahnya.
Kedua probiotik merupakan zat renik hidup.
Probiotik rawan terbunuh jika dimasukkan dalam pencernaan.
Pasalnya pH lambung ada pada sekitaran 2, yang berarti sangat asam.
"Dengan kata lain bahwa, probiotik yang Anda makan itu dibunuh habis-habisan di dalam lambung."
Baca juga: Dokter Tegaskan Jika Konsumsi Serat Sangat Diperlukan dalam Proses Pencernaan
Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Penyebab Bau Mulut, Bisa karena Masalah Pencernaan hingga Diabetes

Pada kasus tertentu, probiotik memang diberikan pada pasien.
Namun, dr. Tan menjelaskan bentuknya adalah kapsul.
"Kapsul yang lolos dari hantaman asam lambung dan slamet masih hidup sampai dalam usus besar."
"Dan itu harganya ratusan ribu loh," tandasnya.
Dengan demikian, dr. Tan mengingatkan untuk tak mudah termakan iklan.
Pasalnya probiotik yang diklaim ada dalam produk olahan murah, belum tentu punya kualitas sama seperti yang dimaksudkan studi dan penelian.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)