TRIBUNHEALTH.COM - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi menyebut jika ada beberapa pertimbangan dalam pendistribusian vaksin.
Pertimbangan ini didasari oleh beberapa faktor. Seperti:
- Jumlah penduduk
- Tingkat laju penularan yang terjadi dan kontribusi kasus positif
- dan varian atau mutasi virus di daerah tersebut.
Baca juga: Ketua Peneliti Vaksin: Calon Vaksin Merah Putih Mampu Menetralisir Varian Corona dengan Baik
Penerapan pendistribusian vaksin dengan menyesuaikan pertimbangan di atas, telah diterapkan di wilayah Kudus, Jawa Tengah.
"Kemarin kita tahu Kudus ada peningkatan kasus, itu sempat kita berikan alokasi vaksin lebih dibanding daerah lain," ungkapnya pada Dialog Produktif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (31/8/2021).

Di sisi lain, Nadia menyebut jika pertimbangan ini termasuk pada peningkatan kasus di bulan Juli yaitu di daerah Jawa dan Bali.
Sehingga mendapatkan proporsi vaksin sebanyak 60 persen dibandingkan daerah lain.
Baca juga: BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik-V, Berikut Tingkat Efikasi dan Efek Sampingnya
Ia pun mengatakan, jika jumlah vaksin yang diterima dari produsen baru mencapai 35 persen dari kebutuhan rakyat Indonesia.
Namun pemerintah, kata Nadia, akan terus meningkatkan vaksinasi sesuai ketersedian vaksin.

Setiap daerah akan terus melakukan upaya pengaturan lebih cermat.
"Kita tahu bahwa distribusi vaksin setiap minggu ke dinas kesehatan provinsi dan TNI dan Polri."
"Ada tiga jalur proses vaksinasi. Diharapkan ketiga jalur dilakukan koordinasi melalui forum bagaimana pembagian sasaran termasuk prioritas penetapan sasaran vaksinasi," tegasnya.
Diharapkan dengan adanya koordinasi ini, masyarakat tahu persis kapan jadwal vaksinasi.
Baca juga: Viral Load Covid-19 pada Orang yang Telah Divaksin Sama dengan Orang yang Tak Divaksin, Apa Artinya?
Selain itu, diharapkan masyarakat juga mengetahui waktu mendapatkan vaksinasi secara lengkap. Yaitu dosis pertama dan kedua.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)