TRIBUNHEALTH.COM - Gusi rentan bermasalah sama halnya dengan gigi.
Masalah yang paling umum dikeluhkan adalah pembengkakan gusi.
Penyebab gusi bengkak sangat beragam, mulai dari yang ringan hingga kondisi medis yang serius.
Gejala yang dialami oleh penderita gingivitis tidak semua langsung menunjukkan gejala yang cukup parah.
Beberapa tahapan gejala yang akan dialami penderita gingivitis.
Awalnya gingivitis tidak menunjukkan gejala yang membuat gusi dan gigi terasa nyeri.
Gejala awal pada gingivitis merupakan tanda kemerahan dan pembengkakan di sekitar gusi.
Baca juga: Perlukah Melakukan Pengangkatan Gigi Berlubang? Simak Ulasan drg. Citra Paramita Sp.Ort
Banyak faktor penyebab terjadinya gusi bengkak yakni:
- Karies gigi atau gigi yang berlubang besar
Infeksi tersebut dikarenakan gigi berlubang, kemudian menjalar hingga ke akar, berimbas menjadi infeksi dan akhirnya terjadi pembengkakan gusi.
- Akses pada gusi itu sendiri
Apabila terdapat karang gigi yang menumpuk lama dan kurang bersih pada daerah tersebut.
Sehingga menimbulkan infeksi, aktifitas-aktifitas tinggi dan menimbulkan bengkak atau gingivitis.
Baca juga: Apakah Telat Menstruasi Perlu Memeriksakan Diri? Berikut Penjelasan dr. Surahman Hakim, Sp.OG.
- Adanya food impaction
Gigi tidak berlubang dan tidak ada penumpukan karang gigi, mungkin posisi gigi kurang baik.
Misalnya gigi berjejal atau gigi miring.
Dengan keadaan tersebut sangat rentan sekali sisa-sisa makanan retentif di daerah tersebut.
Jadi, akan berpotensi terjadinya peradangan pada gusi.
Awalnya mungkin peradangan, tetapi lama-kelamaan apabila teriritasi secara terus-menerus bisa menyebabkan gusi bengkak atau infeksi yang menyebabkan adanya abses pada gingival.
Baca juga: dr. Edward Pandu Sebut Tanpa Riwayat Sakit Paru-paru, Setiap Orang Berpotensi Terinfeksi Covid-19
Pada kasus-kasus tersebut, akan dilihat penyebabnya.
Jika dikarenakan gigi berlubang, maka akan dilakukan perawatan gigi berlubang.
Tetapi jika dikarenakan adanya karang gigi, akan dirawat akan dibersihkan karang giginya.
Apabila ada kecenderungan posisi yang tidak baik, dalam jangka panjangnya lebih baik mengoreksi posisi gigi yang tidak benar.
Karena terkadang kondisi sudah bagus dan tidak ada infeksi, tetapi rentan terjadi kembali.
Ada baiknya untuk jangka panjang juga mengoreksi gigi yang mengalami mal-posisi.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan drg. Citra Paramita Sp.Ort. Seorang dokter spesialis ortodontis. Sabtu (19/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)