TRIBUNHEALTH.COM - Dalam upaya mencipatakan kekebalan tubuh yang optimal sebagai upaya dalam mengendalikan jumlah kasus Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli merekomendasikan masyarakat untuk melakukan penyuntikan vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi Covid-19 yang dianjurkan diberikan sebanyak 2 dosis.
Rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan dosis kedua, serta dosis pemberian vaksin berbeda-beda sesuai dengan rekomendasi untuk setiap jenis vaksin yang digunakan.
Baca juga: dr. Theresia Monica Rahardjo, SpAn Jelaskan Metode Plasma Konvalesen (TPK) untuk Pasien Covid-19
Hingga saat ini, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan laju vaksinasi yang saat ini berada di angka 1 juta-1,25 juta setiap harinya.
Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan vaksinasi.

Termasuk untuk penyuntikan dosis kedua yang saat ini sedang terjadi di beberapa daerah dikarenakan ketersediaan vaksin.
Menanggapai hal tersebut, Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meskipun pemerintah terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi tantangan di tengah jalan.
Baca juga: Vaksinasi Dilakukan Sesuai dengan Usia & Kebutuhan, Begini Ulasan dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes
Misalnya terkait dengan ketersediaan vaksin. Ada beberapa daerah yang terlambat menerima vaksin untuk penyuntikan dosis kedua.
Kendati demikian, ia berujar, bahwa keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua masih aman dan tidak mempengaruhi efektifitas vaksin.

"Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama."
"Sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus Covid-19," katanya dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi kemkes.go.id.
Baca juga: SATGAS ASI IDAI Sebut ASI pada Ibu yang Positif Covid-19 Memiliki Kadar Antibodi yang Tinggi
Untuk vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis 1 ke dosis kedua adalah 28 hari.
Sementara vaksin AstraZeneca 2 sampai 3 bulan.
Sedangkan bagi penyintas dapat divaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh.
Baca juga: Vaksinasi Dilakukan Sesuai dengan Usia & Kebutuhan, Begini Ulasan dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes

"Untuk penyintas yang sudah mendapatkan vaksin dosis 1 sebelum dinyatakan positif, maka bisa melanjutkan vaksinasi dosis kedua setelah sembuh 3 bulan. Tidak perlu mengulang," ungkapnya.
Pemerintah telah mendistribusikan 86.253.981 dosis vaksin dan 67.884.947 dosis telah digunakan di 34 provinsi.
Vaksinasi merupakan upaya tambahan untuk melindungi seseorang dari potensi penularan Covid-19.
Sehingga protokol kesehatan mutlak tetap dilakukan untuk memberikan perlindungan yang optimal.
Baca juga: Benarkah Covid-19 merupakan Penyakit Paru? Ini Penjelasan dr. Edward Pandu Wiriansya Sp. P(K).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)