TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak, dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes menjelaskan bahwa pemberian vaksinasi dapat disesuaikan dengan usia dan kebutuhan.
Vaksinasi dimulai dari usia 0 tahun setelah bayi lahir hingga usia lansia.
Namun vaksinasi tersebut sudah memiliki ketentuan dan jadwal masing-masing yang disesuaikan dengan jenis vaksin dan kategori berdasarkan usianya.
Pemberian vaksinasi disesuaikan dengan penyakit yang biasanya menyerang pada usia tersebut.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Anak, dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes menyampaikan penjelasannya dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat.
dr. Hijrah mencontohkan pemberian vaksinasi, misalnya pada anak-anak membutuhkan vaksin jenis A,B,C namun pada orang tua tidak memerlukan vaksin A,B,C karena penyakit tersebut tidak menyerang usia lansia.
"Jadi vaksin disesuaikan dengan kriteria usia dan sudah terkelompokkan," papar dr. Hijrah.
Baca juga: Begini Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi Menurut dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes

Pada prinsipnya vaksinasi itu dikejar, pada waktu kapanpun tertinggal dalam melakukan vaaksinansi maka harus dikejar.
Belum melakukan vaksinasi bukan berarti sudah selesai begitu saja, namun harus dikejar vaksinasi apa saja yang belum dilakukan.
"Misalnya ada vaksin yang rangenya cuma sampai usia 3 bulan seperti vaksin BCG, tapi karena pandemi orang tua tidak berani membawa anaknya untuk vaksin, maka orang tua harus tetap mengejar untuk memberikan vaksin tersebut," jelas dr. Hijrah.
"Walaupun nantinya terlambat, vaksin akan tetap dilakukan. Namun tetap ada aturan-aturannya."
"Karena terlambat misalnya harus melakukan pemeriksaan terlebih dulu atau melakukan tes dulu apakah masih layak mendapatkan vaksin tersebut atau tidak," lanjut dr. Hijrah.
dr. Hijrah menyebutkan dalam kondisi seperti ini perlu dipertimbangkan karena ada beberapa vaksin yang bisa diberikan secara bersamaan dan ada juga yang tidak bisa diberikan secara bersamaan.
Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Ungkap Vaksinasi dapat Menekan Peluang Terpapar Covid-19 Varian Baru

Vaksin sendiri ada dua jenis, yaitu vaksin hidup dan vaksin yang dilemahkan.
"Pemberian vaksn hidup ada beberapa jenis vaksin yang tidak boleh diberikan secara bersamaan. Karena respon pada tubuhnua akan berbeda," terang dr. Hijrah.
"Tapi kalau untuk vaksin yang dilemahkan itu biasanya bisa kita gabung."
"Cuman kalau di gabung kadang memunculkan ke khawatiran. Sehingga perlu adanya pemeriksaan terlebih dahulu ketika terlambat melakukan vaksinasi," lanjut dr. Hijrah.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes dalam tayangan YouTube Tribun Timur pada 20 Agustus 2020.
Baca juga: Dokter Reisa Sebut Tenaga Kesehatan Perlu Diberi Booster Vaksin karena Peningkatan Kasus Covid-19
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)