Breaking News:

Begini Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi Menurut dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes

Vaksinasi dan imunisasi memiliki makna yang berbeda. Begini penjelasan dari Dokter Spesialis Anak, dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ekarista Rahmawati
Freepik.com
Ilustrasi penyuntikan vaksin 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak, dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes memaparkan bahwa banyak orang yang menganggap vaksinasi dan imunisasi itu sama.

Pasalnya vaksin dan imunisasi mempunyai makna yang berbeda.

Menurut dr. Hijrah vaksin merupakan bagian dari imunisasi.

Vaksinasi merupakan suatu proses masuknya ke dalam tubuh.

Vaksinasi sudah pasti akan membentuk imunisasi, namun imunisasi belum tentu melalui proses vaksinasi.

Sedangkan imunisasi sendiri meningkatkan kekebalan tubuh yang telah dibentuk melalui vaksin yang di telah didapatkan oleh tubuh.

Imunisasi berfungsi untuk mencegah penularan suatu penyakit dari orang-orang di sekitar.

Baca juga: 4 Program Gerakan Indonesia Pasti Bisa yang Didukung Menkes, dari Vaksinasi hingga Program Sembako

ilustrasi penyuntikan vaksin
ilustrasi penyuntikan vaksin (jogja.tribunnews.com)

Dilansir TribunHealth.com, penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat.

dr. Hijrah menjelaskan bahwa vaksin merupakan pengenalan awal pada tubuh terhadap suatu penyakit.

Vaksin merupakan suatu senyawa yang diambil dari kuman penyebab penyakit.

2 dari 3 halaman

Dari kuman ini akan diambil sebagian atau keseluruhan dari inti kumannya untuk dijadikan suatu antibodi untuk menjaga kekebalan tubuh seseorang.

Vaksin sendiri bisa dilakukan dengan cara disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk dapat meningkatkan antibodi pada tubuh guna menangkal suatu penyakit tertentu.

Vaksin merupakan suatu senyawa yang diambil dari kuman penyebab penyakit, yang nantinya kuman ini diambil sebagian atau keseluruhan dari inti kumannya untuk dijadikan sesuatu untuk menjaga kekebalan tubuh seseorang.

"Dari dalam tubuh sebenarnya sudah ada antibodi, namun vaksin adalah tambahan dari luar untuk memperkuat daya tahan tubuh," terang dr. Hijrah.

Baca juga: Dokter Menjelaskan Belum Ada Uji Klinis bahwa Suplemen Herbal dan ASI Pengganti Imunisasi

Ilustrasi anak mendapatkan imunisasi agar terhindar dari penyakit tipes.
Ilustrasi anak mendapatkan imunisasi agar terhindar dari penyakit tipes. (Kompas.com)

Sistem kerja vaksin

Vaskin masuk ke dalam tubuh kemudian dikenali oleh tubuh.

Tubuh tersebut akan mengenali vaksin dan akan membentuk pertahanan dari dalam tubuh itu sendiri.

"Misalnya vaksin flu masuk ke dalam tubuh, kemudian badan akan mengenali flu tersebut seperti apa," jelas dr. Hijrah.

Ketika vaksin masuk ke dalam tubuh, tubuh akan membentuk tentara untuk tubuh. Pada saat badan sehat, tentara tersebut akan istirahat terlebih dahulu.

Namun ketika tubuh mengalami serangan, maka tubuh tersebut akan langsung mengeluarkan tentaranya dan melawan serangan atau virus tersebut.

3 dari 3 halaman

"Jadi vaksin tersebut membentuk kekebalan tubuh, meskipun kekebalannya tidak 100% namun tubuh ada kekebalan yang terbentuk," ungkap dr. Hijrah.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes dalam tayangan YouTube Tribun Timur pada 20 Agustus 2020.

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Ungkap Vaksinasi dapat Menekan Peluang Terpapar Covid-19 Varian Baru

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comVaksinasiimunisasiHijrah Harmansyah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved