TRIBUNHEALTH.COM - Salah satu terapi atau perawatan untuk Covid-19 adalah melalui donor plasma konvalesen.
Artinya, orang yang terpapar Covid-19 akan menerima plasma darah dari orang yang sudah sembuh.
Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan antibodi tambahan.
Namun, ternyata tak semua orang yang pernah terkena Covid-19 memiliki antibodi yang cukup.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dr. dr. Theresia Monica Rahardjo, SpAn., KIC., M.Si.,. MM., MARS ketika menjadi narasumber Diginas TribunNetwork.
"Pertama yang harus dilihat (ketika mau mendonorkan) antibodinya ada atau tidak," katanya dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: Mengapa Hipertensi jadi Penyakit Komorbid Covid-19 yang Harus Diwaspadai? Ini Kata dr. Mustopa Sp.PD
Baca juga: Saran dr. Huthia Andriyana, Sp. OG pada Ibu Hamil yang menjadi Tenaga Medis agar Terhindar Covid-19

Pasalnya, ada juga orang yang sembuh dari Covid-19 tapi hanya sedikit memiliki antibodi.
"Terbentuk (antibodi) tapi sedikit," lanjutnya.
Biasanya kasus seperti ini banyak dialami oleh orang tanpa gejala atau yang bergejala ringan.
Terkait hal ini belum ada penelitian lebih lanjut.
Pada orang tanpa gejala, antibodi selulernya dalam keadaan kuat.
Itu sebabnya mereka tak menunjukkan gejala.
Karena begitu virus masuk, akan langsung mendapat perlawanan dari antibodi.
"Virusnya baru masuk, udah digebukin, mati. Jadi tidak sempat terbentuk antibodi cairannya (humoral)."
"Dugaannya begitu," tandasnya.
Baca juga: Jika Tak Bergejala, dr. S.T. Andreas Sebut Covid-19 Tak Akan Berdampak Parah pada Paru-paru Anak
Baca juga: Long Covid Sebenarnya Penyakit atau Hanya Sugesti? Simak Penjelasan dr. Adityo Susilo, Sp.PD

Plasma konvalesen diharapkan bisa mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi berbagai dampak negatif yang mungkin ada.
Akan tetapi, dalam kesempatan yang sama Dr. dr. Theresia Monica Rahardjo, SpAn menjelaskan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Pertama adalah ada atau tidaknya penyakit komorbid.
"Kalau ada, itu lebih hati-hati."
"Apa lagi kalau ada demam yang tidak turun-turun sampai seminggu."
Jika hal itu terjadi, lebih baik segera mencari kamar rumah sakit.
Pasalnya, terapi plasma hanya bisa dilakukan di RS.
Baca juga: dr. Adityo Susilo, Sp.PD Tegaskan Long-Haul Covid-19 Tak Menular, Simak Faktor Risikonya Berikut Ini
Baca juga: Penjelasan dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD soal Risiko Penderita Diabetes jika Terpapar Covid-19
"Yang kedua, kalau sudah dapat kamar, baru kita harus mendapatkan surat permohonan plasma konvalesen ke PMI oleh dokter yang merawat," jelasnya.
Ketika sudah mendapat, surat tersebut harus dibawa ke PMI.
Karena banyaknya yang membutuhkan, bukan tidak mungkin jika harus mengantre untuk mendapatkan plasma konvalesen.
"Kalau ada plasma golongan darah itu, surat bersama contoh darah dimasukan..."
"Plasma yang sudah cocok, dengan golongan darah yang sama, itu langsung dibawa ke rumah sakit diberikan ke pasien," pungkasnya.
Baca berita lain tentang Covid-19 di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)