TRIBUNHEALTH.COM - Long-haul Covid-19 merupakan kondisi lanjutan setelah seseorang terpapar Covid-19.
Pada kondisi ini, orang masih terus merasakan beberapa gejala meski sudah dinyatakan negatif.
Namun, sebenarnya long-haul Covid-19 ini hanya sebuah sugesti atau memang penyakit?
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik & Infeksi, dr. Adityo Susilo, Sp.PD, KPTI, FINASIM memberikan penjelasan rinci.
Menurutnya, long covid memang bisa karena sugesti atau pun karena kondisi.
"Bisa interact di antara keduanya," katanya, dikutip TribunHealth.com dari Ayo Sehat Kompas TV edisi Senin (11/8/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Apakah PPKM Benar-benar Efektif Tekan Penularan Virus? Ini Penjelasan Satgas
Baca juga: dr. Huthia Andriyana, Sp. OG. Ungkap Ibu Hamil yang Positif Covid-19 Belum Tentu Menular pada Janin

"Mungkin saya jawab bukan penyakit tapi kondisi," lanjutnya.
Artinya, long covid muncul sebagai dampak setelah mengalami Covid-19.
Biasanya, dampak tersebut berupa beberapa keluhan atau gejala yang masih dirasakan.
Hal ini sangat bergantung pada tingkat keparahan ketika positif.
Semakin parah, maka dampak Covid-19 pada organ tubuh juga semakin besar, misalnya pada paru-paru.
Kondisi demikian membuat proses pemulihan tubuh tidak langsung terjadi begitu saja.
"Pada saat kerusakan itu semakin nyata, maka tubuh pun akan membutuhkan waktu yang makin panjang untuk melakukan recovery," penjelasannya.
Baca juga: Penjelasan dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD soal Risiko Penderita Diabetes jika Terpapar Covid-19
Baca juga: Obat untuk Long Covid Bisa Berbeda dengan Covid-19, Simak Penjelasan dr. Adityo Susilo, Sp.PD

"Jadi itu yang saya anggap sebagai kondisi."
Ditambah lagi beberapa faktor lain, seperti komorbid hingga usia.
Namun bukan tidak mungkin sugesti juga berperan.
Hal ini bisa terjadi ketika pasien mengalami kecemasan akibat kondisi kesehatan yang tengah dialami.
"Makanya saya pikir interaksi di antara keduanya keduanya yang kemudian dapat menimbulkan manifestasi long covid pada pasien-pasien kita," pungkasnya.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)