lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi seringkali disebut sebagai penyakit sejuta umat.
Karena kebanyakan masyarakat telah menderita penyakit ini.
Meski demikian, bagi Anda yang menderita hipertensi harus selalu waspada.
Karena penyakit ini bisa memicu berbagai komplikasi.
Baca juga: dr. G. Iranita Dyantika Sebut Virus Penyebab Kanker Serviks yang Tak Dihambat Dapat Merusak Sel Lain
Lantas bagaimana cara mengatasi penyakit hipertensi agar tidak semakin parah?
Berikut ini simak jawaban dari dr. Mustopa, Sp.PD.
Mustopa merupakan dokter spesialis penyakit dalam.
Ia lahir di Surakarta, 7 Januari 1988.
Saat ini, ia sedang menjalankan praktek di dua rumah sakit (RS).
Di antaranya yaitu:
Baca juga: Profil Dokter Mustopa, Spesialis Penyakit Dalam RS Nirmala Suri Sukoharjo
- RS Nirmala Suri Sukoharjo
- RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo
Tanya:
Bagaimana mengatasi penyakit hipertensi dok?
dr. Mustopa, Sp.PD Menjawab:
Secara garis besar, ada 2 tata cara dalam mengatasi penyakit hipertensi.
Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Sebutkan Makanan dan Minuman yang Harus Dikontrol oleh Penderita Hipertensi
Yaitu non medika metosa (tanpa pengobatan) dan medika metosa (melalui pengobatan).
Yang bisa kita lakukan sebagai pasien, itu memang lebih banyak edukasi ke non medika metosa.
Yakni dengan cara:
- Mengontrol makanan
- Pola hidup yang sehat
- Makan-makanan yang bergizi (sayur-sayuran, buah-buahan)
Baca juga: Gigi Berlubang Meskipun Rajin Menggosok Gigi? Simak Ulasan drg. Muhammad Ruslin Sp.BM(K)., Ph.D.
- Menghindari makanan yang banyak mengandung garam
- Menghindari minuman yang berakohol dan berkafein
- Berhenti merokok
- Lebih banyak beraktivitas fisik dan olahraga secara rutin
Baca juga: Pengaruh Tumbuhnya Gigi Bungsu pada Penggunaan Kawat Gigi, Berikut Ulasan drg. Nabila Amalia
- Menurunkan berat badan
- Istirahat yang cukup
- Mengendalikan faktor stres, cemas, khawatir berlebihan.
Sedangkan untuk terapi media metosa, itu tetap kembali ke dokter.
Dokter akan menentukan jenis obat yang sesuai dengan kondisi pasien.
Nanti kalau sudah mendapatkan obat dari dokter, bisa kontrol sebulan sekali atau 2 bulan sekali.
Baca juga: dr. Rocky Chua Sebut Selama Masih Ada Akar Rambut, Maka Kerontokan Masih Bisa Disembuhkan
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
