TRIBUNHEALTH.COM - Air Susu Ibu (ASI) merupakan hal penting bagi anak.
Namun bagaimana ketika ibu terpapar virus corona dan terkonfirmasi positif?
Terkait hal ini, Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakan Kemenkes RI, drg. Kartini Rustandi, M.Kes, menjelaskan ibu tetap diperbolehkan untuk memberikan ASI.
Pasalnya ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi.
Penjelasan itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber Ayo Sehat Kompas TV yang tayang live Jumat (6/8/2021).
"Sebetulnya tidak ada penelitian yang mengatakan kalau ibu itu terkena Covid tidak boleh memberikan ASI," paparnya, dikutip TribunHealth.com.
"Karena hasil dari beberapa penelitian, virus itu tidak masuk ke air susu ibu," tandasnya.
Baca juga: drg. R. Ngt Anastasia: Pengenalan Anak Terhadap Dokter Gigi Bisa Dilakukan sejak Bayi

Namun drg. Kartini Rustandi, M.Kes menekankan pentingnya protokol kesehatan ibu ketika menyusui bayinya.
"Ketika menyusui maka dia harus menggunakan protokol kesehatan yang baik."
"Memakai masker, mencuci tangan, membersihkan buah dadadanya."
"Sehingga dia memberikan ASI yang terbaik untuk anaknya," tandasnya.
Namun ketika ibu tak bisa memberikan ASI langsung karena kondisinya tak memungkinkan, drg. Kartini Rustandi, M.Kes mengatakan bisa meminta bantuan orang lain.
Baca juga: drg. Angela Putri Bunga Sebut Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut Harus Dilakukan Sejak Bayi
Baca juga: Apakah Bayi di Dalam Kandungan Bisa Tertular Virus Covid-19? Simak Ulasan dr. Zaldy Zaimi, Sp.OG
"Tentu bisa dibantu oleh orang lain, memerahkan ASI-nya dulu, diberikan kepada bayinya."
Dalam kesempatan tersebut, dia menyebut ASI adalah makanan terbaik untuk bayi.
"ASI adalah karunia yang Tuhan berikan kepada seorang anak melalui seorang ibu, dan makanan atau gizi yang terbaik, yang jangan disia-siakan," penjelasannya, dikutip TribunHealth.com.
Dengan memahami hal tersebut, drg. Kartini Rustandi, M.Kes berharap ibu-ibu di Indonesia memberikan ASI yang terbaik untuk anaknya.
"Manfaat ASI itu banyak sekali," tandasnya.
Baca juga: Tips NHS Agar Kualitas Tidur Bayi Terjaga, Perlu Dilatih Bedakan Siang dan Malam
Baca juga: Dok, Apa yang Dapat Dilakukan Ibu Hamil Agar Bayi Tidak Sungsang saat Persalinan?

Gizi memang menjadi pembicaraan penting terkait seribu hari pertama kehidupan anak.
Pasalnya masa tersebut merupakan masa yang vital bagi perkembangan dan pertumbuhan.
Terkait hal ini, drg. Kartini Rustandi, M.Kes memberi catatan khusus.
Dia menegaskan, masalah gizi harusnya tak hanya dibahas setelah anak sudah lahir.
Hal itu harus dimulai sejak dalam kandungan.
"Sejak dalam kandungan kesehatan ibunya harus baik, asupan makanan ibunya harus baik, ibunya harus sehat," paparnya.
"Agar pertumbuhan dan perkembangan bayi.. sesudah itu setelah dia lahir sampai 2 tahun itu menjadi pertumbuhan yang baik."
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)