TRIBUNHEALTH.COM - Setiap ibu tentu ingin menjaga kehamilannya agar tetap sehat.
Namun masa pendemi ini membuat banyak orang merasa khawatir.
Tak terkecuali juga dengan ibu hamil.
Sampai saat ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa virus covid-19 bisa menulari bayi yang ada di dalam kandungan.
Belum ditemukan adanya virus di dalam air ketuban, bahkan pada air susu ibu.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di luar negeri, tidak ada resiko meningkat pada ibu hamil.
Resiko ibu hamil dan populasi umum kebanyakan sama saja resikonya untuk terkena virus covid-19.

Baca juga: dr. Diana Suganda, Sp.GK, M.Kes Jelaskan Dampak yang Terjadi pada Anak Stunting
Kontrol kandungan bagi ibu hamil adalah hal yang wajib dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan ibu juga kesehatan bayi.
Untuk ibu hamil, jika tidak memiliki keluhan disarankan untuk tidak melakukan periksa kandungan.
Keluhan yang dimaksud yakni:
- Mual dan muntah hebat
- Pendarahan
- Nyeri perut berlebihan
- Pecah ketuban
- Tekanan darah tinggi hingga kejang
Baca juga: dr. Jaka Fatria Yudhistira, Sp.OT Jelaskan Risiko Osteoarthritis pada Orang Berusia Muda
Jika tidak ada keluhan tersbut tidak perlu kontrol.
Pada usia kehamilan antara hamil sampai di usia 13 minggu.
Sebaiknya disarankan USG pertama kali untuk menentukan apakah memang benar-benar hamil, memiliki kantong atau tidak, mengetahui hamil di luar atau di dalam kandungan, dan untuk mengetahui usia kehamilan.
Biasanya untuk kontrol kandungan pada trimester pertama dilakukan sebanyak 3x, namun dengan keadaan seperti ini cukup dilakukan hanya 1x cukup untuk trimester pertama.
Karena pemeriksaan pada trimester pertama dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan baik, dan di dalam kandungan.
Pada usia kehamilan di trimester kedua 14-28 minggu, kehamilan sudah mulai terasa nyaman.
Ibu sudah tidak merasakan mual dan muntah, namun harus rajin-rajinnya USG untuk mengetahui jenis kelamin janin.
Baca juga: Kebutuhan Obat Terapi Covid-19 Meningkat, Menkes Imbau Masyarakat Gunakan Obat Sesuai Prosedur
Pada kondisi sekarang cukup dilakukan USG satu kali saja dengan tujuan:
- Mengetahui perkembangan bayi sesuai dengan usia kehamilan
- Mengetahui perkembangan plasenta
- Mengetahui posisi plasenta
- Kelainan-kelainan awal yang bisa dideteksi pada trimester ke 2
Saat trimester ketiga, sudah mulai mendekati proses persalinan pada usia 28-401 minggu.
Usia kehamilan trimester ketiga biasanya disarankan seminggu sekali untuk melakukan pemeriksaan saat mendekati proses persalinan.
Baca juga: drg. Riana Tri Handayani Jabarkan Penyebab Gusi Berdarah Akibat Tidak Menjaga Kesehatan Gigi
Jika sudah memasuki 36 minggu atau 9 bulan, mau tidak mau harus melakukan pemeriksaan sekali dalam seminggu.
Dengan tujuan utnuk mengetahui proses persalinan normal ataqu tidak, kepala sudah mulai memasuki panggul.
Ketuban, plasenta akan dievaluasi termasuk berat bayi sesuai dengan usai, artau bahkan berat bayi kurang dari usai kehamilannya.
Apabila terdapat keluhan, segera kontrol ke dokter kandungan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Pekanbaru Official, bersama dengan dr. Zaldy Zaimi, Sp.OG, Dokter spesialis kebidanan/kandungan, Selasa (7/7/2020).
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)