TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan menjadi kondisi yang mendapat perhatian lebih bagi tiap orang.
Pasalnya, saat kehamilan juga ada kesehatan dan keselamatan janin yang harus dijaga.
Salah satu yang menjadi pertanyaan umum adalah keamanan pemeriksaan gigi saat sedang hamil.
Terkait hal ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan perawatan gigi aman bagi ibu hamil.
Bahkan perawatan rutin memang perlu.
Pasalnya ada beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi pada ibu hamil, sebagaimana diberitakan TribunHealth.com Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Dokter Gigi Riana Tri Handayani Ungkap Waktu yang Tepat Anak Mulai Belajar Sikat Gigi
Baca juga: drg. Anastasia Menyampaikan Setiap Arahan dari Dokter Gigi, Idealnya Memiliki Dasar
Satu di antara masalah yang dimaksud adalah masalah gusi.
Wanita hamil kerap mengalami gingivitis atau peradangan gigi.
Jia tak diobati, masalah ini bisa berkembang menjadi periodontitis yang bisa berdampak lebih parah.
Perlu dicatat, perubahan hormon selama masa kehamilan dapat memperburuk kondisi ini.
Selain kondisi tersebut, CDC memiliki beberapa catatan mengapa ibu hamil perlu rutin ke dokter gigi.
1 dari 4 wanita usia subur memiliki gigi berlubang yang tidak diobati.
Baca juga: Profil drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, Dokter Gigi yang Aktif Menjadi Pembicara
Baca juga: Dok, Gusi Tampak Renggang dari Posisi Seharusnya, Apa Perlu ke Dokter Gigi?
Status kesehatan mulut ibu adalah prediktor kuat status kesehatan mulut anaknya
Anak-anak dari ibu yang memiliki masalah gigi berlubang yang tidak diobati, atau kehilangan gigi lebih dari 3 kali, lebih mungkin untuk memiliki gigi berlubang
Anak yang memiliki masalah kesehatan mulut lebih mungkin absen sekolah karena sakit
Karenanya, penting untuk menjaga kesehatan gigi selama kehamilan.
Satu di antara cara utama adalah menyikat gigi dengan benar.
Terkait hal ini, TribunHealth.com sempat memberitakan langkah sikat gigi yang benar, yang dijelaskan drg. Riona Ulfah dalam sebuah wawancara di YouTube Kompas TV Riau.
Baca juga: 12 Tips Atasi Bau Mulut Mandiri, Gunakan Pasta Gigi Berfluoride dan Jangan Lupa Bersihan Lidah
Pertama, bulu sikat gigi harus bisa masuk di sela-sela gigi.
"Terus waktunya juga harus bener," tambahnya.
Kebanyakan orang menyikat gigi setelah bangun tidur.
Baru kemudian melanjutkan aktivitas dengan sarapan.
Menurut drg. Riona, hal ini kurang tepat.
Baiknya, mendahulukan sarapan baru menyikat gigi.
Hal ini bermanfaat untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang ada.
"Jadi kebanyakan salahnya itu di situ."
Namun, terkadang ada orang yang merasa tidak segar mulutnya jika tidak langsung sikat gigi.
Baca juga: Gigi Berlubang Bisa Diatasi dengan Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride
Terkait kasus ini, drg. Riona punya tips tersendiri.
Menurutnya, hal ini bisa disiasati cukup denan minum air putih.
"Karena gini. Kan kita tidur. Tidur kan tidak makan apa-apa. Jadi apa yang mau dibersihkan?"
Lalu, untuk malam hari, sikat gigi baiknya dilakukan tepat sebelum tidur.
Semakin sering sikat gigi, apakah gigi akan bertambah bersih?
drg. Riona membantah hal ini.
Baca juga: Menyikat Gigi Kurang dari 1 Menit Ternyata Tidak Optimal, Berikut Ulasan Dokter Anastasia
Menurutnya, menyikat gigi idealnya cukup dua kali sehari.
Pasalnya aktivitas sikat gigi sendiri sudah bersifat abrasif.
Apa lagi jika menggunakan pasta gigi.
"Jadi keseringan sikat gigi, kurang apa lagi."
"Minimal sih dua kali sehari," tandasnya.
Baca artikel lain seputar kesehatan gigi dan mulut di sini
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)