TRIBUNHEALTH.COM - Ada sebagian orang yang mengalami gigi patah.
Kondisi ini terjadi bisa disebabkan trauma.
Yang paling sering dialami terkait gigi patah adalah reaksi rasa ngilu atau sakit.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program SAPA DOKTER edisi 16 Juli 2021.
Bagi mereka yang sudah remaja atau dewasa dimana mereka sudah bisa memahami apa yang mereka alami, biasanya jauh lebih mudah dibanding penanganannya apabila terjadi pada anak-anak.
Baca juga: Dokter Jelaskan Pengobatan Penyakit Jantung sesuai Metode Ibnu Sina, Tak Hanya Manfaatkan Teknologi
Jika sudah dewasa atau sudah bisa memahami tentang kondisi kesehatan, tentu saja bisa langsung melakukan antisipasi.
Bisa juga menghubungi dokter terdekat atau bisa langsung ke klinik.

Sehingga bisa diketahui tindakan yang tepat.
Tetapi jika hal ini terjadi pada anak-anak, maka perlu dukungan dari pihak yang terdekat.
Seperti orang tua, pengasuh, kakak atau adik.
Terutama dimasa pandemi seperti saat ini ketika kita tidak dengan mudah ke rumah sakit kecuali kondisi yang sangat dibutuhkan.
Itulah mengapa pemanfaatan telemedicine menjadi sangat penting.
Bagaimana kita bisa berkonsultasi dengan dokter atas apapun kasus yang dialami termasuk gigi patah.
Apabila patahan yang terjadi masih sebatas pada jaringan keras dan baru melibatkan lapisan pertama gigi, umumnya tidak terlalu dikeluhkan.
Terlebih apabila belum melibatkan gangguan anomali pada jaringan pendukung gigi atau tulang penyangga gigi.
Jaringan lunak atau jaringan keras umumnya belum merasakan sebagai suatu gangguan.
Meskipun pada grade tersebut harus diwaspadai.
Itulah mengapa etiologis kejadian gigi patah baik yang terjadi saat kecelakaan dan mengenai gigi secara langsung, kita harus melihat apakah kerusakannya itu masih cukup aman.
Baca juga: Stres Pengaruhi Psikologis dan Hormon dalam Tubuh, Dokter: Berakibat Jantung Tak Bekerja Dengan Baik
Batasannya adalah jika patahannya baru sebatas lapisan pertama gigi atau enamel, hal ini masih relatif aman.
Sedikit mengenai dentin pada sebagian orang masih tidak terlalu mengeluhkannya.
Tetapi begitu dentin terbuka, maka sudah menjadi awal kejadian bisa masuknya mikroorganisme ke dalam jaringan atau lapisan yang lebih dalam.
Dimana bisa memicu kejadian anomali lanjut.
Itulah mengapa tindakan pelapisan oleh dokter gigi sangat tetap penting.
Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program SAPA DOKTER edisi 16 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.