TRIBUNHEALTH.COM - Ada beberapa klinik yang mengedepankan pengobatan menggunakan metode Ibnu Sina.
Menurut dr. Haidar, Ibnu Sina adalah seorang dokter.
dr. Ibnu Sina merupakan The Father of Modern Medicine.
dr. Ibnu Sina tidak hanya menggunakan teori-teorinya saja.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Praktisi Kesehatan, dr. Haidar Zain dan dr. Giranita Dyantika R. dalam tayangan YouTube KOMPASTV program BINCANG KITA edisi 19 Juli 2021, dokter jelaskan beberapa konsep pengobatan Ibnu Sina.
Namun ia juga mengumpulkan dai berbagai sumber.
Baca juga: Stres Pengaruhi Psikologis dan Hormon dalam Tubuh, Dokter: Berakibat Jantung Tak Bekerja Dengan Baik
Dari dokter-dokter sebelumnya hingga penelitian-penelitian sebelumnya.
dr. Ibnu Sina juga menerapkan penelitian sendiri.
Kemudian semua itu digabungkan dan dicari metode yang dapat menyembuhkan pasien yang dapat memberikan kebaikan kepada pasien.

dr. Ibnu Sina juga sudah menerapkan operasi.
Beberapa abad lalu, dr. Ibnu Sina juga sudah menerapkan operasi caesar.
Selain itu, dr. Ibnu Sina pernah melakukan operasi tumor otak.
Tidak hanya pengobatan secara herbal, sumber daya alam dan tindakan apapun yang dapat menyelamatkan pasien maka akan dilakukan oleh dr. Ibnu Sina.
Pengobatan yang dilakukan oleh dr. Ibnu Sina dengan pengobatan yang dilakukan saat ini tidak ada perbedaan.
Ilmu kedokteran yang berkembang saat ini merujuk pada buku dr. Ibnu Sina yang berjudul The Canon of Medicine.
Hanya saja pengobatan yang diterapkan dr. Ibnu Sina berdampingan.
Tidak hanya pengobatan medis konvensional atau modern saja.
Namun juga komplementer dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia.
Di Indonesia juga sudah di berlakukan.
Baca juga: Benarkah Ibu yang Hendak Melahirkan Harus Melakukan Rapid Test Terlebih Dahulu, Dok?
Pengobatan komplementer menjadi pendukung untuk konvensional atau modern.
Menurut dr. Haidar, secara umum untuk semua penyakit, tidak hanya raga saja yang terlihat pada tubuh.
Ternyata kita juga memiliki ruangan spiritual, jiwa atau psikis.
Penanganan secara raga atau fisik seperti aktivitas fisik, olahraga, dan pola makan yang dijaga.
Hal ini tertulis dalam buku The Canon of Medicine dari Ibnu Sina.
Ada beberapa hal yang perlu disampaikan dari versi dr. Ibnu Sina.

Dimana ada istilah yang bernama sujud dan tafakur.
Sujud dalam artian tidak menyalahi aturan yang diberikan oleh Tuhan.
Tafakur berarti berpikir, dimana berpikir secara positif terus-menerus.
Agar cepat sembuh dan tidak terjadi hal yang sama lagi.
Detoksifikasinya tidak hanya raga, namun juga jiwa.
Baca juga: Dok, Mengapa Ibu Hamil dengan Mata Minus Tidak Dianjurkan Melahirkan secara Normal?
Gaya hidup seseorang juga berpengaruh terhadap proses kesembuhan masing-masing pasien.
Tidak bisa semua orang disamaratakan meskipun penyakitnya sama.
Penjelasan Praktisi Kesehatan, dr. Haidar Zain dan dr. Giranita Dyantika R. dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program BINCANG KITA edisi 19 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.