TRIBUNHEALTH.COM - Saraf terjepit adalah suatu kondisi saraf tertekan oleh bagian sekitarnya.
Bila seseorang mengalami saraf terjepit, tubuh biasanya akan mengalami rasa nyeri .
Tentu hal ini tidak boleh disepelekan begitu saja.
Sebab bila tidak segera ditangani dapat membuat kondisi semakin buruk.
Baca juga: Dokter Jabarkan Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan pada Anak dengan Kondisi Kelainan Bibir Sumbing
Oleh karena itu, agar tidak terlambat mendapatkan penanganan, penting untuk mengetahui tanda-tanda menderita saraf terjepit.
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Andi Dhedie Prasatia, SpOT (K-Hand) menjelaskan tes pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui seseorang mengalami saraf terjepit atau tidak.
Salah satu pemeriksaan tersebut adalah melalui tes berbaring.
Untuk mengetahuinya, dokter akan meminta pasien untuk berbaring dan mengangkat kakinya.
Apabila pasien merasa nyeri terbakar pada area punggung hingga paha, maka seseorang dapat dipastikan mengalami gangguan saraf terjepit.
Seseorang yang mengalami gangguan saraf terjepit biasanya hanya mengalami masalah pada salah satu kaki saja.
Menurutnya, kondisi ini lebih sering terjadi pada usia produktif dengan kriteria:
- Banyak melakukan aktivitas dengan posisi duduk
Baca juga: Resep Dokter Tak Bisa Asal Diulang, Gejala yang Sama Belum Tentu Disebabkan Penyakit yang Sama
- Banyak mengangkat benda berat
- dan salah posisi tidur.
Lebih lanjut, kata Andi, bila penderita ingin memastikan lebih jauh, maka perlu melakukan serangkaian pemeriksaan MRI (pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging).
Pemeriksaan ini dianggap sangat akurat dalam menentukan seseorang menderita saraf terjepit atau tidak.
"Jadi MRI sangat sensitif untuk mengetahui apakah menderita saraf terjepit atau tidak," terang Andi.
Baca juga: Mengenal Kelainan Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah) dari dr. Andi Dhedie Prasatia, SpOT
Baca juga: Dokter Jelaskan Radang Tenggorokan Bisa Menjalar ke Organ Lain, Mulai Lambung hingga Paru-paru
Penjelasan dr. Andi Dhedie Prasatia, SpOT (K-Hand) ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 1 Oktober 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)