TRIBUNHEALTH.COM - Kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang anak membutuhkan dua zat gizi yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Dokter menjelaskan bahwa makronutrien dan mikronutrien memiliki kebutuhan yang besar pada anak tumbuh kembang anak.
Makronutrien meliputi karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan mikronutrien meliputi vitamin dan mineral.
Pasalnya anak yang mendapatkan asupan makanan dengan terpenuhi gizinya tersebut akan tumbuh jauh lebih baik dibandingkan anak yang tidak tepenuhi gizinya.
Namun ada kalanya seorang anak yang tidak memiliki gizi tidak seimbang namun anak tersebut baik-baik saja dan tidak ada kelainan.
Mengapa kondisi demikian bisa terjadi?
Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk, Ahli Gizi, dr. Tri Agustina, M. Gizi menjelaskan anak yang tidak terpenuhi gizinya saat tumbuh kembang dapat memberikan dampak di usia lanjutnya.
Baca juga: Kebutuhan Gizi untuk Tumbuh Kembang Anak, Dokter: Terpenuhinya Makronutrien dan Mikronutrien

dr. Tri menjelaskan anak yang gizinya tidak terpenuhi dengan baik bisa mengalami kelainan atau dapat memberikan dampak pada dirinya.
Meskipun kelainan tersebut tidak terjadi pada masa sekolah, pada masa tumbuh kembang, pada masa remaja bahkan usia dewasa, kelainan tersebut bisa saja terjadi pada saat sudah tua atau lansia.
Selain itu, menurut dr. Tri kelainan yang terjadi akibat gizi yang tidak seimbang ada yang terlihat dan ada yang tidak terlihat.
"Orang-orang yang menilai yang langsung terlihat saja, tapi tidak tau bagaimana kondisi di dalam tubuhnya."
Orang yang kurang asupan gizi kadang terlihat tidak seperti orang sakit dan tidak menimbulkan gejala pada tubuhnya.
dr. Tri menyarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik dengan melakukan medical check up untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak di dalam tubuhnya.
"Kontrol rutin perlu dilakukan untuk mengetahui kelainan tersebut," terangnya.
Baca juga: Mengapa Gizi Remaja Tidak Terpenuhi dengan Baik? Berikut Penjelasan dari Ahli Gizi

Kelainan akibat gizi yang tidak seimbang yang terlihat dan sering dijumpai adalah terjadinya malnutrisi.
Malnutrisi adalah kondisi ketidakseimbangan nutrisi, bisa kekurangan atau kelebihan nutrisi.
Selain itu, terdapat beberapa kelainan yang terjadi akibat kurangnya gizi pada anak.
- Marasmus
Kondisi ini terjadi akibat dari tidak tercukupinya asupan energi dan protein pada tumbung kembangnya.
Dalam keadaan ini, berat badan anak menurun dan wajahnya menjadi tua karena keriput.
- Kwashiorkor
Merupakan kondisi dimana tidak tercukupinya asupan protein pada pertumbuhannya.
Ketika seorang anak mengalami kondisi ini, biasanya warna kulit menjadi pucat dan rambut tidak lagi hitam.
Protein merupakan zat yang menarik air di dalam tubuh. Karena tidak tercukupinya asupan protein juga menyebabkan badan menjadi bengkak-bengkak.
Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan Cara Memberikan Edukasi pada Anak Agar Mau Makan Buah dan Sayur

- Wasting
Wasting merupakan suatu kondisi dimana berat badan tidak sesuai umur yang artinya berat badan anak menurun, sangat kurang, atau bahkan berada di bawah rentang normal.
Anak yang mengalami kondisi ini umumnya memiliki proporsi tubuh kurang ideal.
- Stunting
Stunting itu merupakan perawakan pendek yang artinya tinggi badan tidak sesuai dengan usianya.
dr. Tri menjelaskan kondisi tersebut terjadi karena kekurangan asupan gizi di dalam kesehariannya anak tersebut.
Namun jika diusia anak belum mengalami kelainan tersebut akibat kekurangan asupan gizi, kelain tersebut bisa terjadi di masa mendatang atau di usia kedepannya.
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Tri Agustina, M. Gizi dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk pada 26 Juni 2021.
Baca juga: Ahli Gizi Sebut Memberikan Bekal yang Sehat Dapat Mengurangi Kebiasaan Anak Jajan di Sekolah
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)