TRIBUNHEALTH.COM - Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kemenkes RI, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed, berbicara mengenai gejala varian baru virus corona.
Hal itu ia sampaikan dalam program Ayo Sehat yang tayang di Kompas TV pada Jumat (25/6/2021).
Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed menyebut secara umum gejala semua varian Covid-19 masih sama.
"Sampai saat ini gejala itu masih sama, tidak bisa dibedakan untuk masing-masing varian," katanya dikutip TribunHealth.com.
Dia menyebut, batuk dan pilek masih menjadi gejala utama masing-masing varian virus corona.
Baca juga: Mengapa Orang yang Sudah Vaksin 2 Kali Bisa Kena Covid-19? Simak Jawaban Ketua Komnas KIPI
Baca juga: Psikolog Membagikan Tips untuk Membangun Kepercayaan Saat Pandemi Covid-19

Karenanya, dia meminta untuk terus waspada.
"Apabila ada gejala gejala tersebut, apalagi kontak dengan kasus positif, segera Kita harus melakukan pemeriksaan," pesannya.
Terlebih lagi berbagai varian tersebut bisa ditularkan oleh orang yang tak bergejala.
"Gejalanya masih sama antara tiga varian tersebut dan ini harus kita perhatikan karena sampai saat ini penularannya kadang-kadang tidak ada kasus-kasus yang asimtomatik," tandasnya.
Akibatnya, seseorang yang terpapar virus bisa menularkan ke orang lain, meski dirinya tak bergejala.
Karenanya protokol kesehatan tetap harus dilakukan meski berada di lingkungan sekitar.

Baca juga: Benarkah 3 Kali Suntik Vaksin Covid19 Lebih Baik daripada 2 Kali? Begini Tanggapan Ketua Komnas KIPI
Baca juga: Berikut! Daftar Vaksin Covid-19 yang Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong
Sebagai informasi, 3 varian baru Covid-19 sudah masuk ke Indonesia.
Ketiganya adalah varian alpha, beta, dan delta.
Varian alpha merupakan mutasi virus yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Varian Beta, pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Sementara Delta adalah mutasi virus yang pertama kali ditemukan di India.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)