TRIBUNHEALTH.COM - Prostat merupakan satu di antara organ penting dalam sistem reproduksi laki-laki.
Prostat berbentuk kelenjar, terletak di bawah kandung kemih.
Organ ini berfungsi sebagai metabolisme hormon laki-laki, sebagaimana dibahas dalam Ayo Sehat Kompas TV edisi Rabu (16/6/2021).
Karena fungsi tersebut, sudah sepatutnya kesehatan prostat menjadi perhatian.
Namun, prostat akan sama seperti organ lain yang mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia.
Setidaknya, ada tiga jenis gangguan prostat yang harus diwaspadai.
Baca juga: Kenali Gangguan Prostat dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat di Hari Tua
Baca juga: Kak Seto Bagikan Pengalaman Melawan Pembesaran Prostat, Gejala Utama Sulit Buang Air Kecil

Pertama adalah benign prostatic huoperplasia/BPH.
Kondisi ini ditandai dengan membesarnya kelenjar prostat hingga bisa menghambat aliran urine.
Kedua, prostatitis.
Prostatitis merupakan kondisi inflamasi atau infeksi pada prostat yang diakibatkan oleh bakteri yang berasal dari saluran kemih/penyakit seksual menular.
Terakhir adalah kanker prostat.
Pemicu penyakit ini belum bisa dipastikan hingga kini.
Namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya, seperti usia, riwayat keluarga, dan obesitas.
Dalam Ayo Sehat edisi tersebut, Dokter Spesialis Urologi, Johannes Aritonang, menjelaskan salah satu faktor risiko masalah prostat adalah genetik.
Artinya masalah prostat bisa diturunkan dari orangtua ke anak.
Baca juga: Begini Pengobatan Gangguan Prostat yang Memengaruhi Kehidupan Seksual Menurut Medical Sexologiest
Baca juga: Prostat Semakin Besar Seiring Bertambahnya Usia? Simak Penjelasan Dokter Penyakit Dalam Berikut Ini

"Kalau di keluarga itu ada riwayat, ayah atau kakeknya terdiagnosa dengan prostat jinak ataupun ganas, itu biasanya memiliki risiko 2 sampai 2,5 kali lipat pada anaknya," paparnya dikutip TribunHealth.com.
dr Johannes mengatakan apabila ada diagnosis kanker dalam keluarga tersebut, maka perlu dilakukan diagnosis awal pada sang anak.
"Misalnya di usia 40-an awal kita sudah minta anaknya untuk meminta screening," jelas dr Johannes.
Kemudian, dia merinci keluhan atau gejala awal masalah prostat.
Secara umum, gejala yang kerap dikeluhkan ada tiga.
"Pertama itu keluhan storage, penyimpanan di kandung kemihnya."
"Biasanya gejala iritatif."
Gejala ini ditandai dengan seringnya buang air kecil.
"Kadang sehari bisa lebih dari 10 kali. Sejam sekali bolak-balik kamar mandi," contohnya.
Baca juga: Begini Tiga Tips dari dr. Binsar Martin Sinaga Agar Terhindar dari Gangguan Prostat
Baca juga: Dokter Jelaskan Dampak Kurang Tidur, Lebih Berisiko Terkena Kanker Payudara dan Masalah Prostat

Kedua adalah gejala obstruktif, dimana pembuangan urine menjadi terganggu.
"Biasanya akan ada keluhan pancarannya lebih lemah dari biasanya," jelasnya.
Selain itu, bisa juga kencing yang terputus-putus.
Gejala ini bisa disertai nyeri atau pun tidak.
"Kadang-kadang perlu mengedan dulu, padahal sudah kebelet."
Terakhir, adalah gejala setelah pembuangan air kecil.
"Keluhannya suka netes di akhir buang air kecil," pungkasnya.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)