TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan prostat harus segera diobati.
Setelah diobati tentunya gejala gangguan seksual akan menyertai.
Biasanya penderita akan komplain.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Medical Sexologiest, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Edukasi Seksual tentang pengobatan gangguan prostat.
Begitu komplain, ia akan mencari tahu penyebab gangguan seksualnya.
Pada saat sudah diketahui gangguan seksualnya, maka harus diobati.
Baca juga: Obesitas Berisiko Alami Mikropenis, Begini Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Baca juga: Dr. Irma Hidayana, MPH Jelaskan Dampak Pemberian Produk Pengganti ASI Terhadap Kesehatan Anak
Apabila pasien mengalami gangguan seksual disertai penyakit prostat, dokter akan menyarankan pada penderita untuk tidak konsumsi obat prostat terlebih dahulu.
Kecuali pasien sudah operasi prostat.
Jika prostat sudah diambil, maka tidak masalah saat konsumsi obat.

Namun pada kasus pembesaran prostat, yang masalah adalah masih konsumsi obat.
Sehingga dokter akan memberhentikan konsumsi obat selama 3 hari atau 1 minggu.
Penderita juga akan dibantu dengan obat untuk memperbaiki masalah seksualitasnya.
Konsumsi obat tidak akan mengganggu proses penyembuhan prostat.
Dalam artian tidak ada kontra indikasi.
Penyakit prostat berbeda dengan anyang-anyangan.
Pada anyang-anyangan terdapat rasa nyeri.
Namun pada prostat tidak dirasakan nyeri atau sakit.
Baca juga: dr Tan Shot Yen Jelaskan 2 Jenis Stroke, Salah Satunya Bisa Dipicu Penyakit Darah Tinggi
Baca juga: Tak Hanya Muka, Ternyata Jerawat Juga Bisa Muncul di Bahu hingga Punggung, Ini Penyebabnya
Perbedaanya adalah frekuensi berkemih pada penderita prostat adalah sering.
Hal ini dikarenakan saluran urinenya tertutup, sehingga pada saat buang air kecil ada sisa urine di kandung kemih.
Inilah yang menyebabkan seringnya buang air kecil.
Biasanya penderita prostat bisa buang air kecil 10 hingga 15 kali dalam semalam.
Hal ini sangat mengganggu dan menurunkan kualitas hidup dari penderita.
Penjelasan Medical Sexologiest, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Edukasi Seksual edisi 14 Desember 2020.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.