TRIBUNHEALTH.COM - Terdapat beberapa jenis kontrasepsi non hormonal, antara lain:
1. Kondom
2. Intra uterine device (IUD)
IUD ada yang hormonal dan non hormonal.
Dilansir oleh Tribunhealth.com, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Fita Maulina mrnjelaskannya dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT tentang jenis kontrasepsi non hormonal.
Alat tersebut berukuran sangat kecil tidak sampai 3 cm untuk dimasukkan ke dalam rahim.
Baca juga: Dokter Ungkap Kekurangan Asam Folat, Vitamin, dan Zat Besi Jadi Faktor Pemicu Sariawan
Baca juga: Jenis-jenis Stomatitis Aphtosa Rekuren yang Lebih Sering Menyerang Perempuan, Simak Ulasan Dokter
3. Vaginal (Tisu KB, diafragma)
4. Tubektomi
Dimana jenis kontrasepsi ini ditujukan untuk perempuan.
5. Vasektomi
Vasektomi merupakan kontrasepsi untuk laki-laki.

Penggunaan kondom memiliki angka kegagalan sangat tinggi sekali.
Terkadang para lelaki memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi saat tidak memakai kondom.
Saat dipakaikan kondom seringkali membuat para lelaki menjadi stres.
Penggunaan kondom lumayan menurunkan kejadian angka kehamilan.
Namun tetap saja kondom masih banyak kekurangannya.
IUD non hormonal prinsipnya sama.
Tidak memengaruhi hormon, namun bentuknya sama dengan IUD yang hormonal.
IUD ini tidak memengaruhi kegemukan dan lain sebagainya.
Cara kerjanya sama mematikan sperma dan menghalangi sperma bertemu dengan sel telur.
Sehingga tidak terjadi pembuahan.
Tisu KB dan diafragma memang jarang sekali disosialisasikan.
Karena untuk Asia terutama Indonesia sangat membuat tidak nyaman perempuan saat memasukkan membran jenis vaginal.
Sebenarnya alatnya sangat tipis.
Baca juga: Dokter Jelaskan Jenis dan Perbedaan Thalasemia, Kelainan yang Menyerang Sel Darah Merah
Baca juga: Produk atau Skincare Ini Harus Dihindari saat Kulit Berjerawat, Berikut Ulasan Dokter
Namun memang belum terbiasa dipakaikan di dalam vagina.
Sehingga sosialisasinya masih belum meluas.
Hal ini juga dikarenakan masih banyak individu yang kurang nyaman dalam penggunaan jenis vaginal.
Prinsip jenis vaginal yakni menghalangi sperma masuk ke dalam rahim.
Tubektomi untuk mengikat dan memotong.
Jadi saluran yang menjembatani sel telur yang keluar dari indung telur masuk ke dalam rahim.
Tubektomi tidak memengaruhi siklus menstruasi.
Wanita tetap bisa menstruasi dan berhubungan dengan puas.
Namun menghalangi untuk terjadinya pembuahan.
Sehingga sperma tidak memiliki akses untuk masuk.
Vasektomi cara kerjanya yakni mengikat saluran vas deferens antara testis dan penis.
Dimana pria akan tetap bisa ejakulasi.
Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Fita Maulina dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 10 JUni 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.