TRIBUNHEALTH.COM - Sariawan adalah anomali yang sangat umum dialami oleh sebagian terbesar dari populasi bumi.
Bisa dikatakan bahwa antara 2 sampai 66% populasi bumi mengalami sariawan.
Di dunia kedokteran disebut sebagai stomatitis aphtosa rekuren.
Dilansir oleh Tribunhealth.com , Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen menyebutkan tentang jenis-jenis sariawan dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Sapa Dokter.
Sariawan yang dimaksudkan di sini adalah suatu wujud anomali dalam rongga mulut berupa luka.
Biasanya berbentuk bulat atau oval dan ditutupi oleh warna putih hingga kekuningan atau cenderung abu-abu.
Dan dibatasi oleh area kemerahan yang berbentuk seperti lingkaran di luarnya.
Baca juga: Dok, Apakah Kolesterol dapat Memengaruhi Kinerja Organ Lainnya?
Baca juga: Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari oleh Penderita Kolesterol, Dok?
Secara umum sedemikian.
Secara sifat bisa single atau sendiri.
Meskipun demikian ada juga yang tipenya adalah multiple atau tidak hanya muncul satu dalam satu periode.
Umumnya bagi mereka yang kebetulan sering mengalaminya bahkan bisa sampai terjadi 4 kali dalam setahun bahkan lebih dari itu dialami.

Secara umum dari penelitian menyebutkan kondisi ini dialami mayoritas oleh perempuan.
Dimana rentang usianya dari anak-anak hingga manusia lanjut usia atau manula.
Tetapi paling sering dialami di usia pertengahan sekitar usia remaja.
Meskipun orang dewasa atau manula juga ada, tetapi remaja dewasa paling sering mengalaminya.
Jenis dari sariawan atau stomatitis aphtosa ada 3 jenis.
Jenis pertama minor atau stomatitis aphtosa rekuren minor.
Tipe minor, biasanya memiliki ukuran kurang dari 1 cm.
Bisa pada satu area jaringan lunak maupun lebih.
Dan biasanya sembuh dalam kurung waktu 7 hingga 10 hari.
Kondisi ini merupakan probability atau peluangnya paling tinggi 80 sampai 85% dari jenis stomatitis aphtosa adalah jenis yang minor atau yang kecil.
Baca juga: Apakah Whitening Strips dapat Memutihkan Gigi Tambalan, dok?
Baca juga: Kenali Gangguan Prostat dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat di Hari Tua
Umumnya sembuh tanpa diberi obat apapun.
Bisa sembuh spontan dalam waktu yang relatif singkat.
Biasanya antara 7 hingga 10 hari atau dalam 1 minggu.
Dan tidak meninggalkan bekas atau jaringan bekas luka pada area yang tadinya ada sariawan.
Kemudian tipe berikutnya adalah tipe mayor.
Tipe mayor berukuran lebih dari 1 cm.
Umumnya bisa lebih dalam dan tepinya biasanya agak meninggi.
Tidak semuanya, namun rata-rata ada yang meninggi dan bentuknya lebih irregular atau tidak begitu teratur.
Jadi tidak bulat atau oval yang mulus, tetapi agak irregular.
Bisa muncul hanya 1 atau beberapa sekaligus.
Biasanya sembuh lebih lama.

Bahkan bisa hingga 6 minggu.
Artinya bisa hingga dalam 1 bulan setengah.
Kondisi ini biasanya meninggalkan jaringan parut yang kadang kala oleh pasien tidak disadarinya.
Namun biasanya apabila dokter gigi memeriksa akan melihat adanya jaringan parut.
Dimana biasanya diakibatkan oleh sariawan yang tipe mayor.
Kemudian yang berikutnya lagi adalah stomatitis aphtosa rekuren yang mirip dengan penyakit herpes.
Di mana sariawan jenis ini agak berbeda.
Baca juga: Dokter Jelaskan Waktu Gosok Gigi yang Tepat, Bukan setelah Bangun Tidur
Baca juga: Ketahui Dua Jenis Hipertensi yang Harus Diwaspadai dari Dokter Spesialis Jantung
Karena sering diduga atau salah mengerti oleh pasien sebagai penyakit herpes.
Ciri khasnya biasanya kecil-kecil dan jumlahnya banyak.
Bisa bejumlah dari 10 hingga 100.
Umumnya lebih cepat sembuh dan tanpa bekas.
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Sapa Dokter edisi 30 April 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan gigi dan mulut di sini.