TRIBUNHEALTH.COM - Faktor pencetus terjadinya jerawat adalah multi faktorial.
Jadi tidak hanya salah satu faktor saja.
Sama halnya dengan faktor makanan.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 10 Juni 2021 tentang perubahan hormon yang pengaruhi munculnya jerawat.
Faktor hormonal sangat berperan penting terhadap timbulnya jerawat.
Baca juga: Hati-hati, Pola Tidur Memengaruhi Terjadinya Stroke, Begini Penjelasan Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum
Baca juga: Dok, Saya Ingin Memiliki Gigi Rapi, Perawatan Apa yang Dapat Saya Lakukan?
Pada saat akan menstruasi, terjadi ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh perempuan.
Antara testosteron, progesteron, dan estrogen tidak terjadi ketidaksseimbangan.
Terjadi penurunan kadar progesteron dan estrogen di dalam tubuh, namun hormon testosteron tetap jumlahnya di dalam tubuh.

Dikatakan tetap artinya masih cukup tinggi untuk memicu timbulnya sebum.
Sebum merupakan salah satu penyebab faktor munculnya jerawat.
Terjadinya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh wanita dapat menyebabkan jerawat.
Prinsipnya ketika kita sudah mengalami jerawat, jangan mengusik jerawat.
Terkadang saat berjerawat, perempuan ingin secepatnya melakukan perawatan facial.
Atau bisa jadi membeli produk-produk yang khusus untuk jerawat.
Tentunya harus didasarkan pada tipe kulit dan tipe jerawatnya seperti apa.
Penangan memang harus tepat.
Biasanya yang kita ketahui tentang facial terdiri dari massage, scrub, di uap, diberikan masker.
Dokter jelaskan jika proses massage dapat membuat merangsang jerawat menjadi lebih parah dan lebih besar.
Bisa jadi terjadi inflamasi atau proses radang.
Scrub dikulit dapat meningkatkan proses iritasi.
Tujuannya memang mengelupaskan kulit.
Baca juga: Penyakit Jantung Koroner Seringkali Jadi Penyebab Kematian Mendadak, Dokter Jelaskan Ciri-cirinya
Baca juga: Dokter Jelaskan Upaya Menjaga Kesehatan Jantung Agar Terhindar dari Penyakit Jantung Koroner
Namun juga harus diingat jika penggunaan scrub harus sesuai indikasi.
Jika sedang berjerawat jangan menggunakan produk-produk yang dapat meiritasi, salah satunya penggunaan scrub.
Mengambil komedo boleh dilakukan, tapi dalam kondisi yang siap.
Tidak semua jerawat atau komedo bisa diambil.
Harus benar-benar pada waktu yang tepat.
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 10 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.