TRIBUNHEALTH.COM - Cara penggunaan dental floss tergantung dari pilihan kita.
Apakah kita mau pakai yang ada stiknya atau yang berbentuk roll.
Dokter mengatakan jika lebih mudah yang roll.
Karena memudahkan dalam membersihkan semua area.
Selain itu juga cenderung lebih hemat.
Baca juga: Apakah Kondisi Batuk dan Flu Boleh Menerima Vaksin Covid-19? Simak Ulasan Juru Bicara Vaksin
Baca juga: Gaya Hidup Menjadi Salah Satu Faktor Penyebab Terjadinya Kulit Berminyak, Berikut Ulasan Dokter
Baca juga: Dokter Tegaskan Hiper Agregasi Berbahaya untuk Tubuh, Bisa Picu Stroke hingga Kematian Mendadak
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program SAPA DOKTER edisi 04 Juni 2021 tentang cara pemakaian dental floss.
Karena dental floss yang berbentuk roll cukup panjang dalam satu wadah.

Kita bisa mengambil dental floss kira-kira diatas 15 cm.
Kemudian ujung benang di gulung di jari kita.
Setelah itu dimasukkan di rongga mulut.
Setelah dimasukkan di antara gigi, kemudian di gosokkan keatas dan kebawah.
Prinsipnya adalah membersihkan daerah proksimal.
Proksimal adalah area antar gigi.
Baik gigi yang relatif rapat maupun yang berongga.
Benang dimasukkan ke dalam, jangan sampai melebihi batas gingiva cekat.
Jangan sampai terperosok jauh ke dalam gusi yang bisa berimbas terjadinya perdarahan.
Karena akan merusak.
Baca juga: Dokter Bagikan Tips Cara Deteksi Mandiri Kanker Payudara, Bisa Terjadi pada Perempuan dan Laki-laki
Baca juga: Penderita Gangguan Kelenjar Getah Bening Bisa Alami Sesak Napas, Dokter Jelaskan Penanganannya
Baca juga: Hati-hati, Dokter Sebut Produk Skincare Ilegal bisa Sebabkan Kerusakan pada Kulit Wajah
Cukup dikenakan pada gusi, kemudian diarahkan pada gigi yang akan dibersihkan dan didorong kedalam.
Sehingga area yang akan dibersihkan tadi menjadi terangkat kotorannya.
Kemudian setelah itu, ganti benang dan bersihkan area berikutnya.
Demikian seterusnya hingga permukaan gigi kita terbersihkan.
Memang sedikit ribet, tapi penting dilakukan.
Karena memang area proksimal antar gigi paling sulit dibersihkan.
Area tersebut kasus kejadian karies sangat tinggi.
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga anak-anak.
Biasanya jika terjadi pada area gigi belakang, tidak terdeteksi oleh pasien hingga suatu hari nanti menjadi parah.
Padahal upaya tersebut harus dilakukan sedini mungkin sebelum terjadi anomali yang tidak diinginkan seperti kejadian karies.
Selain upaya mencegah karies, tentu saja upaya pembersihan karang gigi sangat penting dilakukan.
Paling lambat setiap 6 bulan sekali.
Untuk keseharian yang bisa dilakukan yakni penggunaan sikat gigi, tang cleaner, menggunakan dental floss, tusuk gigi, portable dental flosser.
Upaya ini dilakukan setiap hari baik setelah makan atau minum dan sebelum tidur.
Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program SAPA DOKTER edisi 04 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.