Pertanyaan:
Bicara soal isolasi mandiri, tentu akan membuat depresi.
Apalagi jika orang tua yang mungkin tidak terlalu dekat dengan anak.
Anak-anak juga terlalu mengurung diri.
Hal ini tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan emosi.
Bagaimana caranya agar tetap bisa mengajak anak agar tidak menambah ke arah emosi?
Karena hal ini bisa menambah anak semakin depresi.
Pertanyaan tersebut disampaikan oleh jurnalis Elgeen Frydianto dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat (3/3/2021).
Baca juga: Mengenal Gejala Depresi yang Meningkat Akibat Pandemi
Baca juga: Covid-19 Memicu Terjadinya Depresi Pada Masa Pandemi

Dokter Menjawab:
Dikutip TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat, dr. Danardi Sosrosumiharjo menanggapi pertanyaan tersebut.
Kuncinya nomer satu adalah komunikasi.
Komunikasi itu bukan menegur atau memarahi.
Namun, komunikasi itu mengajak bicara.
Katakanlah anaknya sudah remaja.
Kondisi ini, orang tua tidak boleh menganggap anak sebagai anak kecil lagi.
Baca juga: Empat Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Depresi
Baca juga: Bagaimana Penanganan yang Tepat untuk Penderita Depresi? Begini Penjelasan Psikolog
Karena seorang anak yang mengalami pubertas juga sulit untuk dekat dengan orang tuanya.
Orang tua harus dinamis bahwa anak terus berkembang, bergerak, dan anak terus tumbuh.
Orang tua tidak boleh menganggap anak itu kecil terus dan selalu hanya untuk dimarahi.

Orang tua harus menyadari bahwa anak berkembang, mempunyai talenta, dan passion yang berbeda dengan orang tuanya.
Orang tua harus memahami hal tersebut. Orang tua bukan mencetak, namun orang tua harus memfasilitasi anak maunya kemana.
Baca juga: Psikolog Jelaskan Cara yang Tepat Menghadapi Anak Introvert saat Alami Masalah
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Bahaya Anak yang Memiliki Kepribadian Introvert