TRIBUNHEALTH.COM - Pandangan bahwa gigi yang sehat adalah gigi yang putih, hal ini tidak selalu tepat.
Mengapa demikian?
Gigi disebut sehat apabila tidak ada anomali kesehatan apapun pada gigi tersebut, gigi utuh dan tidak ada gangguan apapun.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dalam tayangan Tribunnews Bogor program Sapa Dokter tentang perubahan warna gigi.
Baca juga: Penyebab Retarded Ejaculation Multifaktor, Begini Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Baca juga: Wamenkes Ungkap Dua Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 Pasca-Lebaran
Membahas tentang warna gigi beriringan dengan semakin berumurnya pemilik gigi.
Meskipun gigi terawat, dibersihkan karangnya, tetapi lapisan terluar gigi atau enamel gigi bisa menipis.
Secara umum, gigi terdiri atas lapisan enamel pada bagian terluar, berwarna antara putih sedikt keabu-abuan dan kekuning-kuningan.

Namun pada prinsipnya warnanya cenderung ke arah putih dan lebih transparan.
Pada lapisan kedua terdapat dentin, warnanya cenderung kekuningan dengan gradasi warna yang bisa beragam, grade warna kuning yang berbeda.
Kemudian lapisan ketiga atau lapisan terdalam adalah jaringan pulpa dimana terdapat saraf, pembuluh darah, dan limfe.
Yang menentukan warna gigi adalah ketiga aspek tersebut.
Apakah jaringan pulpanya sehat, apakah dentinnya sehat, dan apakah enamelnya sehat.
Apabila seseorang sudah menjalankan protokol kesehatan terkait menjaga mulutnya dengan baik dan benar, ada satu hal bahwa seiring dengan pertambahan usia, lapisan terluar gigi atau enamel akan menipis.
Sementara lapisan kedua gigi atau dentin akan menebal kearah dalam.
Dengan semakin tipisnya lapisan terluar gigi, maka warna bagian lapisan kedua termasuk lapisan ketiga akan membayang di permukaan gigi.
Sehingga akan tampak lebih gelap ke arah kuning.
Baca juga: Psikolog Anak Memberikan Tips untuk Mengatasi Kecanduan Gawai atau Gadget pada Anak
Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Tindakan yang Harus Dilakukan pada Abses Gigi
Kondisi ini alamiah dan normal, bukan termasuk anomali.
Jadi tidak perlu khawatir apabila dengan pertambahan usia, gigi menjadi semakin kekuningan.
Kecuali apabila memang terdapat anomali seperti karang gigi.
Pewarnaan yang menempel pada karang gigi.
Kerusakan pada bagian enamel akibat gosok gigi yang tidak tepat.
Makan asam berlebihan sehingga material pembentuk dari lapisan terluar gigi mengalami gangguan sehingga lebih mudah menyerap warna.
Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 04 Desember 2020.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan ada di sini.