Breaking News:

Dokter Spesialis Gigi Jelaskan Kerapuhan Gigi Bisa Disebabkan Faktor Kebiasaan dan Hormon

Kerapuhan gigi dapat diakibatkan oleh material gigi yang hancur dengan sendirinya ataukah ada penyebab lain seperti kebiasaan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
style.tribunnews.com
Ilustrasi gigi yang mudah rapuh 

TRIBUNHEALTH.COM - Membahas mengenai kerapuhan gigi, kita harus mengetahui batasannya.

Apakah rapuh terkait dengan material gigi yang hancur dengan sendirinya ataukah ada penyebab lain seperti kebiasaan ataukah ada penyakit yang terjadi pada jaringan keras gigi hingga mencapai jaringan terdalam gigi yakni jaringan pulpa.

Kita harus dapat memilah kerapuhan apa yang dimaksud.

Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter tentang kerapuhan gigi.

Baca juga: Dokter Spesialis Ortodontik Jelaskan Perawatan pada Gigi Berlubang Sebelum Memasang Kawat Gigi

Baca juga: Dokter Ingatkan Bahaya Jantung Bengkak pada Orang Hipertensi, Semakin Lama Jantung Bisa Melar

Kadangkala masyarakat awam tidak begitu mudah membedakan apakah gigi yang rapuh ini akibat gigi yang sudah bermasalah sebelumnya ataukah hal lain.

Hal lain ini drg. R. Ngt. Anastasia Ririen juga belum mengetahui secara pasti gigi tersebut pecah atau mengalami hal-hal lain.

Namun pada prinsipnya, kerapuhan gigi yang paling sering diakibatkan oleh anomali berupa penyakit atau gangguan kesehatan pada jaringan gigi termasuk jaringan pendukung gigi mayoritas diakibatkan atau dipicu oleh kebiasaan.

Ilustrasi gigi rapuh
Ilustrasi gigi rapuh (Freepik.com)

Kondisi ini diluar kasus pecahnya gigi akibat kecelakaan atau kejadian-kejadian yang bukan dipicu oleh kejadian infeksi.

Berbicara mengenai habit atau kebiasaan baik pada pria maupun wanita, kita tidak bisa mengatakan bahwa pria memiliki habit yang lebih buruk dibanding wanita.

Habit merupakan keputusan atau pilihan masing-masing individu.

2 dari 3 halaman

Hal ini tidak dipengaruhi oleh gender.

Namun apabila berbicara mengenai faktor risiko terkait gender, terkait apakah pria atau wanita, disini yang dibahas adalah terkait hormonal.

Apabila hal itu terkait gender, perempuan jika tidak menjaga atau tidak disiplin menjaga kesehatan, kebersihan jaringan gigi maupun jaringan pendukung gigi, mereka menjadi lebih berisiko pada saat di dalam tubuhnya terjadi ketidak seimbangan atau perubahan hormonal yang biasanya diakibatkan oleh proses kehamilan.

Jika ada pria yang mengatakan bahwa giginya lebih buruk dibanding perempuan, dokter gigi menghimbau untuk menelaah terkait habi dan keseharian dalam menjaga kebersihan rongga mulut.

Serta bagaimanakah rutinitas dalam melakukan kontrol atau konsultasi dengan dokter gigi.

Karena pada beberapa kasus kelainan atau anomali gigi dan jaringan pendukung gigi, ketika kondisi tersebut belum begitu parah dan belum mencapai lapisan ketiga gigi yakni pulpa, biasanya tidak selalu dikeluhkan sebagai sesuatu yang mengganggu.

Bahkan pada beberapa kasus, gigi tersebut sudah terjangkit radang pulpa, terjadi kasus matinya jaringan pulpa dan membusuknya gigi, pasien tidak begitu menyadari.

Baca juga: Makanan Panas dan Dingin Tak Masalah bagi Gigi Normal, Hanya Picu Rasa Ngilu pada Gigi Bermasalah

Baca juga: Tak Semua Demam Disebabkan Bakteri dan Butuh Antibiotik, Dokter: Obatnya Paracetamol

Hal ini dikarenakan nilai ambang rasa sakit setiap orang berbeda.

Bagi seseorang yang memiliki nilai ambang rasa sakit yang tinggi, mereka membutuhkan cetusan rasa sakit yang lebih kuat agar merasakan rasa sakitnya.

Terkadang mereka tidak akan mengeluhkan kondisi giginya yang sudah mulai radang pulpa akut sekalipun.

3 dari 3 halaman

Mereka yang memiliki nilai ambang rasa sakit tinggi, tidak mudah mengeluhkan kesehatan giginya.

Saat menyadari, giginya sudah mulai rapuh dan mengalami kerusakan pada jaringan pulpanya.

Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 26 Februari 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGigi rapuhdrg. R. Ngt. Anastasia RirienKesehatan gigi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved