TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan penyakit tropik dan infeksi, Robert Sinto, menjelaskan aturan penggunaan antibiotik.
Penjelasan tersebut ia sampaikan dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang di YouTube pada 18 Mei 2021.
dr Robert menyebut kesalahan paling umum yang kerap terjadi di lapangan adalah penggunaan yang berlebihan.
Orang yang sebenarnya tak perlu antibiotik pun menggunakan antibiotik.
"Jadi kalau antibiotik, kesalahan umum yang paling banyak dijumpai berdasarkan penelitian yang ada adalah menggunakan secara berlebihan.
Baca juga: Dokter Jelaskan Berbagai Logo pada Kemasan Obat dan Artinya, Warna Hijau Bebas Dibeli di Apotek
Baca juga: Obat Tak Boleh Dikonsumsi Sembarangan, Dokter: Diagnosisnya Harus Tepat Terlebih Dulu

Jadi pasien-pasien yang tidak diperlukan antibiotik, kita berikan antibiotik," jelasnya, dikutip TribunHealth.com.
Antibiotik sendiri merupakan obat untuk melawan bakteri.
"Bakteri mengakibatkan demam, tapi tidak semua demam disebabkan bakteri," tandas dr Robert.
Demam juga bisa disebabkan oleh faktor lain, misalnya virus dan parasit.
Satu di antara contohnya adalah Covid-19, yang juga mengakibatkan demam.
"Maka obatnya bukan antibiotik," lanjutnya.
Baca juga: Apakah Benar Jika Antibiotik Dapat Menyembuhkan Segala Penyakit?
Baca juga: Antibiotik Bisa Cegah Tubuh Terkena Penyakit, Mitos atau Fakta Dok?

Jika hanya demam, dr Robert menyebut solusinya adalah paracetamol, bukan antibiotik.
"Sekali lagi saya sampaikan antibiotik bukan obat demam."
"Jadi pastikan dulu yang kita alami adalah infeksi bakteri."
Dalam kesempatan yang sama, dr Robert juga menjelaskan antibiotik biasanya habis sesuai resep yang diberikan dokter.
Dengan demikian, tidak ada lagi sisa obat yang bisa disimpan.
Apabila suatu waktu butuh obat yang sama, pasien harus berkonsultasi untuk mendapatkan resep yang akurat.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)