Breaking News:

Benarkah Perut Buncit Memengaruhi Kinerja Seksual Pria? Begini Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga

Ada sebagian orang yang menganggap perut buncit mengganggu kinerja seks seorang pria. Dokter menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan testosteron.

jogja.tribunnews.com
Ilustrasi pemeriksaan kadar testosteron 

TRIBUNHEALTH.COM - Ada sebagian orang yang menganggap perut buncit mengganggu kinerja seks seorang pria.

Medical Sexologist menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan testosteron.

Apabila perutnya buncit, dianjurkan untuk cek kadar testosteron.

Baca juga: Efek Samping Vaksinasi COVID-19 Jenis Sinovac Bersifat Tidak Berbahaya, Begini Kata dr. Penny Lukito

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Stres Belajar di Rumah yang Tidak Kondusif, Pak? Begini Jawaban Ahli Psikolog

Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga menjelaskan  tentang kinerja seksual dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program LIVE Talkshow Edukasi Seksual .

Solusi yang diberikan dr. Binsar Martin Sinaga adalah pemeriksaan kadar testosteron.

Karena dari pemeriksaan tersebut akan terlihat apakah sang pria prima atau tidak.

Apakah sang pria bugar atau tidak.

Ilustrasi kadar testosteron pria
Ilustrasi kadar testosteron pria (manado.tribunnews.com)

Bagi yang masih ragu dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter ahli.

Obesitas sentral dimana memiliki badan kurus namun perutnya maju kedepan atau biasa disebut buncit.

Dokter menghimbau untuk berhati-hati.

2 dari 3 halaman

Karena kondisi seperti ini kemungkinan sudah terdapat TDS (Testosterone Deficiency Syndrome).

Biasa diartikan juga sebagai keluhan akibat kekurangan hormon testosteron.

Sehingga diperlukan untuk pemeriksaan kadar hormon testosteron.

Dalam pemeriksaan kadar testosteron memang sedikit berbeda.

Hal ini dikarenakan harus diperiksa pada pukul 07.00-10.00 WIB.

Baca juga: Dokter Spesialis Gigi Jelaskan secara Anatomi Gigi Pria Lebih Tajam Dibanding Perempuan

Baca juga: Benarkah Stres Mempengaruhi Daya Tahan Tubuh, Pak? Begini Penjelasan Ahli Psikolog

Mengapa demikian? karena peak level kadar puncak hormon testosteron ada dibawah atau maksimal pukul 10.00.

Setelah pukul 10.00 itu adalah kadar yang namanya fake atau palsu.

Dimana tidak menggambarkan kondisi atau level hormon pria tersebut.

Maka dari itu harus dilakukan pemeriksaan sebelum pukul 10.00

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program LIVE Talkshow Edukasi Seksual edisi 28 Januari 2021.

3 dari 3 halaman

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan ada di sini.

 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkesehatan seksualPerut Buncitdr. Binsar Martin SinagaHormon testosteron
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved