TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi, Ni Made Hustrini berbicara tentang penyakit hipertensi.
Satu di antaranya adalah soal berhenti minum obat.
Hal itu ia sampaikan dalam program Ayo Sehat Kompas TV yang tayang di YouTube pada 21 Mei 2021.
Penjelasan tersebut ia paparkan ketika menanggapi pertanyaan @gifariramadan.
"Dokter, saya didiagnosa hipertensi tetapi jika tekanan darah saya sudah dalam rentang normal, berarti bisa berhenti minum obat ya dok?" tanyanya.
Baca juga: Makanan Bisa Pengaruhi Hipertensi, Dokter Jelaskan Menu yang Harus Dihindari dan Diperbanyak
Baca juga: Dokter Jelaskan Mitos Seputar Tanda Hipertensi, Lebih Banyak yang Muncul Tanpa Gejala

dr Hustrini mengatakan banyak pasien yang menanyakan soal serupa.
"Ini pertanyaan sering banget muncul," katanya.
Kemudian dr Hustrini menjelaskan lebih lanjut soal tekanan darah pada orang hipertensi.
Ketika penderita hipertensi minum obat dan tekanan darahnya turun, artinya tensinya terkontrol dengan obat.
"Jadi kalau kita stop obatnya, tensinya akan naik lagi," ungkapnya.
Pengecualian bisa dilakukan ketika ada indikasi pengurangan dosis atau menghentikan obatnya.
Akan tetapi hal ini perlu konsultasi dengan dokter.
Dengan demikian, hasil dan keputusan yang diberikan akan lebih akurat.
Baca juga: Penderita Hipertensi Tak Boleh Konsumsi Garam Berlebih, Bagaimana dengan Garam Rendah Natrium Dok?
Baca juga: Jelaskan Prevalensi Hipertensi, Dokter: Satu dari Tiga Orang Indonesia Menderita Darah Tinggi

Secara umum, hipertensi dikategorikan menjadi dua jenis.
Pertama, hipertensi primer atau esensial, yang terjadi pada 90 persen penderita penyakit itu.
Jenis ini tak diketahui pasti penyebabnya.
Namun, faktor gaya hidup dan pola makan dikaitkan erat.
Hipertensi yang kedua adalah hipertensi sekunder.
Jenis ini memiliki sebab yang lebih jelas, misalnya adanya gangguan pada organ ginjal.
Mengingat risiko penyakit yang mengintai, ada baiknya tak mengonsumsi sembarang makanan setelah selesai berpuasa.
Meski banyak menu yang dihidangkan, alangkah lebih baiknya tetap mengontrol nafsu dan memperhatikan aspek kesehatan.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)