lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Ada beberapa perawatan gusi yang dapat dilakukan di rumah.
Yang pertama adalah menjaga kebersihannya.
Yang kedua adalah menjaga kesehatan gigi.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen yang dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Sapa Dokter tentang perawatan gusi di rumah.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Stamina Agar Terhindar dari Berbagai Penyakit Menurut dr. Dwi Septiadi Badri
Baca juga: Apakah akan Menjalani Pengobatan Seumur Hidup Jika Mengalami Gangguan Tiroid Dok?
Karang gigi harus rutin dibersihkan.
Paling lambat dibersihkan selama 6 bulan sekali.
Tidak boleh terlalu keras dalam menyikat gigi.
Apabila ada makanan yang menyelip pada area gusi, maka harus dibersihkan tuntas.
Salah satu alat yang selalu disarankan oleh dokter gigi adalah dental floss.
Khusus untuk area dimana makanan biasa menyelip, gunakanlah dental floss atau benang gigi.
Tentunya dengan cara pemakaian yang tepat.
Jika keliru dalam pemakaian dapat memicu anomali lain.
Alat lain yang dapat digunakan adalah alat penyemprot yang bisa digunakan oleh pasien dengan arahan dari dokter.
Alat tersebut bisa melepaskan sisa-sisa makanan sampai ukuran yang sangat lembut.
Dimana terfiksasi menempel pada area gigi dan gusi.
Jika dibiarkan dapat memicu kejadian karang gigi, makanan menyelip, gigi berlubang, termasuk gusi yang mudah berdarah.
Karena disebabkan dari infeksi tersebut.
Berikutnya adalah pemilihan sikat gigi.
Baca juga: Psikolog Jelaskan Perbedaan Tipe Kepribadian Introvert dan Extrovert, Simak Berikut Ini
Baca juga: Dokter Spesialis Ortodontik Jelaskan Mengenai Penyebab Gigi yang Gagal Dilakukan Pencabutan
Dokter gigi menyarankan penggunaan sikat gigi yang ada bulu lembut dibagian ujungnya.
Bulu lembut tersebut dimaksudkan untuk menstimulasi atau memijat area gusi kita.
Gusi perlu distimulasi agar peredaran darah dibagian tersebut berjalan dengan lancar.
Dengan lancarnya peredaran darah, kesehatannya menjadi lebih terjamin.
Apabila ada infeksi-infeksi ringan, proses penyembuhannya lebih cepat.
Bulu lembut pada sikat gigilah yang akan menyentuh gusi dan menstimulasinya.
JIka menggunakan sikat gigi yang keras, yang dikhawatirkan adalah gusinya mengalami luka.
Selain itu, apabila bulu sikat gigi permukaannya tidak membulat dan berpotongan tajam tentunya melukai bukan hanya melukai enamel gigi, tapi juga melukai gusi.
Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Sapa Dokter edisi 15 Januari 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
