TRIBUNHEALTH.COM - Seringkali seseorang mengalami masalah ketika buang air besar (BAB).
Salah satu masalah yang umum dialami yaitu mengalami BAB yang tidak lancar.
Yaitu sulit untuk mengeluarkan feses.
Ketika buang air besar tidak lancar, seseorang akan mengejan agar feses keluar lebih mudah.
Baca juga: Dok, Apa Penyebab dan Gejala yang Ditimbulkan oleh Penderita Batu Empedu?
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi BAB Keras? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini
Baca juga: Apakah BAB Keras Berhubungan dengan Wasir? Begini Penjelasan Dokter
Kondisi ini sering dialami bila seseorang kekurangan asupan makanan yang mengandung tinggi serat.
Namun tahukah Anda bahwa mengejan (ngeden) yang terlalu keras saat BAB, dapat menimbulkan bahaya?
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube TribunTimur, dr. Erwin Syarifuddin, SpB-KBD menjelaskan bahaya mengejan terlalu keras saat BAB.
Menurut penuturan Erwin pada seseorang yang mengejan terlalu keras saat BAB akan membuat bantalan anus menjadi lebih extra bekerja.
Selain itu, bila disertai dengan keluarnya feses yang keras setelah mengejan, maka akan membuat bantalan anus menjadi turun.
Hingga membuat pembulu darah menjadi luka.

Baca juga: Dokter Jelaskan Penyakit PPOK yang Bisa Terjadi Akibat Kebiasaan Merokok
"Apabila feses yang keras, ditambah kekuatan mengejan yang sering, itu akan membuat bantalan anal menjadi turun."
"Kemudian menganggu bantalan anus."
"Sehingga hal itu akan membuat luka pada pembuluh darah yang ada pada area itu," jelas Erwin.
Lebih lanjut, Erwin menjabarkan beberapa dampak bila mengelaurkan feses yang terlalu keras.
Di antaranya yaitu membuat anus menjadi iritasi dan benjolan pada anus menjadi turun.
"Kalau feses besar dan keras, itu pasti akan mengganggu cairan defekasi."
"Akhirnya nanti bisa mengakibatkan iritasi dan benjolan anus menajdi turun," imbuh Erwin.
Baca juga: Dokter Jelaskan Penyakit Wasir atau Ambeien yang Penting untuk Diketahui
Baca juga: Dokter Jelaskan Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Vertigo hingga Perubahan Posisi yang Memengaruhi
Baca juga: Penyakit Vertigo Dibedakan Menjadi 2 Jenis, Apa Saja? Simak Penjelasan dr. Dwi Septiadi B
Penjelasan ini dikutip dari tayangan YouTube TribunTimur, 17 September 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)