TRIBUNHEALTH.COM - Dalam kedokteran mimisan disebut epistaksis.
Biasanya gejala mimisan khas, yakni keluarnya darah dari hidung.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Umum, dr. Dwi Septiadi Bardi dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Dokter tentang mimisan dan penanganan yang tepat.
Sebagian besar kejadian ini tidak berbahaya.
Baca juga: Dokter Jelaskan Jika Kita Butuh Stressor Agar Dapat Berkembang Secara Fisik Maupun Mental
Baca juga: Apakah Gigi Kosong Aman Digantikan dengan Gigi Palsu? Bahan Apa yang Tepat, Dok?
Walaupun bisa saja berbahaya jika dikarenakan trauma kepala seperti kecelakaan yang mengakibatkan benturan di kepala.
Kondisi ini memang suatu mimisan yang dianggap berbahaya.
Dianggap berbahaya jika orang tersebut tidak sadar.

Namun jika misalkan saat berjalan kemudian secara tiba-tiba terjadi mimisan, bukanlah suatu hal yang berbahaya dan membutuhkan tindakan medis yang cepat.
Karena memang tubuh memiliki sel darah beku.
Jadi ada waktunya darah akan membeku.
Kecuali pada penyakit-penyakit seseorang yang kesulitan dalam pembekuan darah.
Sehingga kondisi tersebut memerlukan treatment khusus.
Namun jika pada kondisi biasa tiba-tiba mimisan bukanlah hal yang berbahaya.
Penyebab paling sering terjadinya mimisan adalah karena pembuluh darah kecil dihidung yang pecah atau luka.
Biasanya paling sering terjadi pada anak-anak.
Karena saat anak-anak hidungnya gatal atau terasa pilek langsung digosok.
Bisa jadi pada saat tidur secara tidak sadar, anak menggosok hidungnya.
Penyebab lain pun juga bisa terjadi.
Misalnya darah tinggi atau hipertensi kemudian pembuluh darahnya pecah dan mengakibatkan mimisan.
Baca juga: Anak Tidak Suka Makan Buah, Apakah Dapat Digantikan dengan Makanan Lain? Simak Penjelasan Ahli Gizi
Baca juga: Apa Saja Kandungan yang Terdapat dalam Micin dan Apakah Micin Aman bagi Kesehatan? Begini Kata Ahli
Pada orang yang memiiki penyakit pembekuan darah atau hemofilia, bisa saja sewaktu-waktu mengalami mimisan.
Bisa juga pada orang yang terjangkit demam berdarah.
Orang demam berdarah mengalami gangguan pada trombosit atau sel darah beku.
Karena trombositnya semakin berkurang, kapiler-kapiler dalam hidung mudah pecah dan menyebabkan mimisan.
Stressor memang mempengaruhi seperti kepanasan atau kedingingan.
Pada orang yang kedingingan, pembuluh darahnya akan semakin menyempit.
Sehingga jika hidung di gosok pembuluh darah mudah sobek atau pecah dan menyebabkan keluarnya darah.
Untuk faktor genetik seperti hemofilia jelas dapat diturunkan ke keturunannya.
Penyakit hipertensi juga dapat diturunkan.

Penanganan yang tepat jika terjadi mimisan yakni jangan berbaring.
Dengan berbaring darah dapat masuk dan bisa terjadi kesedak.
Darah dapat masuk ke sistem pernafasan.
Jadi biarkan saja darahnya keluar terlebih dahulu.
Bisa diatasi dengan duduk tegap dan condongkan kepala ke depan.
Atau bisa juga di tahap pakai tangan.
Karena setiap orang pasti memiliki sel darah beku.
Dalam beberapa menit sel darah akan membeku.
Namun jika dalam 15 atau 20 menit darah tetap keluar, artinya pasien mengalami luka serius.
Silahkan ke IGD agar diperiksa oleh dokter THT.
Baca juga: Vaksin Sinovac Diyakini Efektif Cegah Kematian Akibat Covid-19 hingga 98 Persen
Karena memang akan membutuhkan pemeriksaan khusus jika mimisan tidak berhenti.
Penjelasan Dokter Umum, dr. Dwi Septiadi Bardi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Dokter edisi 04 Februari 2020.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.