TRIBUNHEALTH.COM - Sampai saat ini orang awam beranggapan jika sebaiknya menghindari stres.
Menurut dokter, hal ini adalah anggapan yang salah.
Dokter tekankan jangan menghindari stres.
Dilansir oleh Tribunhealth.com dari penjelasan Dokter Umum, dr. Dwi Septiadi Badri yang dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Dokter tentang mengatasi stres yang efektif dan mudah.
Baca juga: Berbagai Upaya untuk Obati Ejakulasi Tertunda, Medical Sexologist Sebut Masih Bisa Sembuh Total
Baca juga: Vaksin Sinovac Diyakini Efektif Cegah Kematian Akibat Covid-19 hingga 98 Persen
Karena manusia juga butuh stressor.
Namun dengan kadar yang tepat.
Hal ini harus digaris bawahi.
Menghindari stressor justru akan tidak baik.

Karena manusia juga butuh stressor dengan kadar yang tepat agar manusia dapat berkembang secara fisik maupun mental.
Jika seseorang tidak mendapatkan stressor sama sekali atau mendapatkan stres dengan level yang terlalu rendah, justru tidak akan baik.
Karena orang tersebut tidak akan berkembang.
Namun sebaliknya juga, jika stresnya terlalu tinggi itupun juga tidak baik.
Karena dapat menyebabkan gangguan secara physically maupun mentally.
Jadi untuk stres sendiri, bukan menghindari stres namun mengelola energi agar bisa menghadapi stres yang tepat.
"Bukan menghindari stres yah, kelolalah energi kalian supaya bisa menghadapi stres dengan kadar yang tepat," ujar dr. Dwi Septiadi Badri.
Baca juga: Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Sebutkan Gejala dan Efek Samping Vaksin AstraZeneca
Baca juga: Dokter Jelaskan Penyakit PPOK yang Bisa Terjadi Akibat Kebiasaan Merokok
Stres harus dihadapi, karena stres dibutuhkan manusia untuk mengembangkan diri manusia secara fisikly maupun mentally.
Ada tips simple dari dr. Dwi Septiadi Badri yang dapat diterakan.
Apabila mengalami tekanan dari atasan atau dateline pekerjaan, tipsnya cukup mudah namun susah di praktikkan.
Intinya adalah tidak perlu mengubah sesuatu yang tidak bisa kita ubah.
Fokuslah pada sesuatu yang dapat kita ubah.

Tidak mungkin kita dapat mengubah prosedur, namun kita dapat mengubah kebiasaanya.
Untuk mengelola pikiran harus diimbangi dengan mengelola fisik.
Stres pekerjaan tidak hanya berdampak pada pikiran saja, tapi juga ke fisik.
Banyak sekali cara untuk mengelola pikiran, seperti meditasi dan yoga.
Namun yang perlu digaris bawahi di sini tidak hanya mengelola pikiran saja, tapi mengelola fisik juga penting.
Baca juga: Mengenal Daging Grass Fed dari Ahli Gizi, dr Tan Shot Yen
Baca juga: Dokter Gigi Benarkan Mouthwash Bisa Picu Alergi, Lebih Baik Berkumur dengan Air Putih?
Karena fisik yang bagus dan sehat, pikiran kita dapat semakin baik.
Jadi secara physically, cobalah untuk rutin berolahraga.
Olahraga yang baik dilakukan 4 kali dalam seminggu.
Tidak perlu lama-lama, cukup 30 menit saja sudah bagus.
Tidak hanya pikiran saja, fisik juga perlu diolah.
Penjelasan Dokter Umum, dr. Dwi Septiadi Badri yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Dokter edisi 17 September 2019.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.