TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit kulit yang menular dikategorikan sebagai penyakit infeksi.
Namun tidak semuanya.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Dian Pratiwi menjelaskan tentang pengobatan penyakit kulit.
Dan kalaupun menular, derajat penularannya akan sangat berbeda-beda.
Ada yang sangat mudah menular dan ada yang membutuhkan kontak yang sangat erat dan lama sekali baru bisa menular.
Baca juga: Dapatkah Tingkat Keparahan GERD Dipengaruhi oleh Kondisi Psikologis?
Baca juga: Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi Tegaskan Jika Pemasangan Veneer Gigi Harus Ada Indikasi Medis
Jika membutuhkan kontak bertahun-tahun, contohnya adalah penyakit kusta.
Penyakit kusta tidak mudah menular.
Tapi ada yang sangat mudah menular, seperti cacar air.

Penyakit lain seperti scabies juga sangat mudah menular.
Ada kategori kegawatdaruratan penyakit kulit di masa pandemi seperti sekarang ini.
Apabila memungkinkan, dokter akan menganjurkan pasien untuk berkonsultasi tanpa harus bertemu langsung.
Seperti telekonsultasi atau teledermatologi.
Sehingga bisa dilakukan jarak jauh.
Namun ada beberapa penyakit yang tetap harus dilakukan pertemuan langsung dan berobat.
Seperti lepuh di kulit harus segera berobat, terutama jika banyak.
Kemudian ada lepuh di dekat mata, dekat bibir, dekat alat kelamin, atau daerah-daerah mukosa.
Kondisi tersebut harus diwaspadai dan harus segera berobat.
Baca juga: Benarkah Serangan Jantung Bisa Dipicu oleh GERD? Berikut Penjelasan Dokter
Baca juga: Pengobatan Kanker Paru-paru di Masa New Normal Sesuai dengan Anjuran Dokter
Terjadinya ruam kulit yang luas, sebaiknya juga harus segera berkonsultasi langsung dengan dokter.
Apabila ada ruam yang sakit sekali di daerah tertentu kemudian muncul lepuhan.
Kondisi tersebut harus segera mendapatkan penanganan.
Kemudian biduran yang hanya sedikit mungkin tidak masalah.
Namun jika cukup banyak dan terjadi bengkak di mata atau di bibir, harus segera berobat.
Jerawat tidak hanya timbul di daerah wajah.
Tetapi di daerah-daerah yang banyak kelenjar minyaknya, seperti di dada, punggung, tangan lengan atas.
Sama seperti pengobatan jerawat pada umumnya, tentunya harus diperhatikan terlebih dahulu pencetusnya apa.

Jerawat di daerah badan biasanya berkaitan dengan aktivitas.
Aktivitas yang menimbulkan banyak keringat, jarang ganti baju jika berkeringat.
Mandi air panas juga menyebabkan berkeringat, sehingga harus dihindari terlebih dahulu.
Jika sudah menghindari faktor pencetusnya, barulah menjalani pengobatan.
Baca juga: Bagaimana Pengobatan Kista Rahang, Dok?
Baca juga: Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Jelaskan Beberapa Faktor Penyebab Penyakit Kulit
Bisa melakukan pengobatan sendiri yang mengandung BHA, sulfur atau bahan lainnya sesuai anjuran dokter.
Biasanya digunakan di daerah-daerah yang terkena.
Namun jika belum memberikan perubahan, segera datang ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Dian Pratiwi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 27 Maret 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.