TRIBUNHEALTH.COM - GERD atau penyakit asam lambung adalah munculnya rasa terbakar pada dada yang diakibatkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Asam lambung tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi bisa juga pada anak-anak.
Lalu apakah apakah faktor psikologis termasuk ke dalam penyebab asam lambung?
Sudah benar berdasarkan penelitian medis bahwa kondisi psikologis pikiran sangat berpengaruh pada semua bagian pencernaan.
Mulai dari kerongkongan, lambung, usus, sampai usus besar.

Baca juga: Benarkah Serangan Jantung Bisa Dipicu oleh GERD? Berikut Penjelasan Dokter
Terkadang perasaan cemas bisa mengakibatkan kadar asam lambung menjadi lebih tinggi daripada pasien yang tidak merasa cemas.
Ada juga yang bergejala susah BAB atau banyak BAB.
Hubungan otak dengan saluran cerna sangat erat.
Banyak penyakit disaluran cerna jika dicari penyebabnya adalah aspek psikologis biasa disebut dengan psikosomatis.
Kondisi kecemasan bisa mempengaruhi GERD.
Baca juga: Pengobatan Kanker Paru-paru di Masa New Normal Sesuai dengan Anjuran Dokter
Penanganan GERD akibat psikosomatis yaitu dengan mengobati GERD terlebih dahulu, lalu mengobati psikosomatis.
Menyakinkan pasien bahwa penyakitnya bisa disembuhkan, dikontrol.
Tidak perlu ada kecemasan berlebihan. Disitulah bisa mengobati GERDnya.
Pasien GERD tidak selalu ada psikosomatisnya, tapi bisa berhubungan.
Ada yang murni GERD atau asam lambungnya saja yang tinggi dan ada luka-luka di kerongkongannya.
Tetapi ada juga yang berkaitan paikosomtis.
Jadi dua-duanya memang harus diobati, baik kondisi pikirannya maupun GERD itu sendiri.
Baca juga: Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Jelaskan Beberapa Faktor Penyebab Penyakit Kulit
Panic Attack dengan GERD juga berhubungan sekali.
Banyak pasien-pasien tercetus panic attacknya karena GERD.
Kondisi nyeri yang mendadak di dada tentunya membuat cemas pasien dan disitulah tercetus paniknya.
Tetap harus mengobati GERDnya, walaupun secara endoskopi normal, tapi terkadang ada reflux asam lambung yang tidak menimbulkan luka.
GERD dan panic attack harus diobati. Karena panic attack termasuk kelainan psikosomatis yang membutuhkan penanganan khusus.
Sehingga kedua penyakit ini tidak saling mencetuskan satu sama lain.

Karena jika sudah panic attack tentunya pasien bingung dan terkadang untuk minum abat saja susah.
Jadi GERD harus diterapi dan panic attack harus segera ditangani.
Ini dikutip dari cahnnel YouTube Kompascom Reporter on Location, bersama dengan dr. Hasan Maulahela, Sp.PD-KGEH. Sabtu (6/3/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)