Breaking News:

Rayakan Idul Fitri di Tengah Pandemi, dr Tan Shot Yen Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan

Jika prokes dilonggarkan, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami lonjakan kasus seperti India

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ekarista Rahmawati
Tribunnews/DANIL SIREGAR
Foto dokumentasi/Ribuan umat islam melaksanakan Sholat Idul Fitri 1440 H di Masjid Raya, Medan, Sumatera Utara, Rabu (5/6/2019). 

TRIBUNHEALTH.COM - dr Tan Shot Yen berbicara soal silaturahim di tengah pandemi Covid-19.

Dokter ahli gizi komunitas itu mewanti-wanti untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pasalnya, meski tren kasus di Indonesia sudah mulai membaik, tetap ada risiko untuk kembali melonjak.

Hal itu ia sampaikan dalam program Malam Minggu Sehat Tribunnews, Sabtu (1/5/2021)

Dia berpesan untuk tetap membatasi silaturahim langsung, meski dengan keluarga.

"Jangan sampai kita menganggap, oh saudaranya sendiri, sudah lama tidak ketemu," contoh dr Tan.

Baca juga: Pasca Zona Merah Meningkat, Satgas Covid Imbau Pemda Antisipasi Libur Lebaran

Baca juga: Ketahui Bahaya Delirium, Gejala Baru Penderita COVID-19

Ilustrasi mudik lebaran 2021
Ilustrasi mudik lebaran 2021 (Warta Kota/Henry Lopulala)

Meski masih satu keluarga, belum tentu aman dari Covid-19.

Pasalnya tidak diketahui dengan siapa saja sanak famili kita itu berinteraksi.

Yang menakutkan adalah ketika ada klaster Covid-19 rumah tangga dan halal bihalal.

Jika hal itu terjadi, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami bencana seperti India.

2 dari 3 halaman

"Jadi bagi kalian yang menganggap protokol kesehatan sudah mulai kendor, hati-hati banget kita bisa kaya India," pesan dr Tan.

"Itu luar biasa," tambahnya.

Kedua, dr Tan menyorot soal makanan ketika lebaran.

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Jalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Baca juga: Dok, Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari Agar Tak Bau Mulut saat Puasa Ramadhan?

Foto dokumentasi/Ribuan umat islam melaksanakan Sholat Idul Fitri 1440 H di Masjid Raya, Medan, Sumatera Utara, Rabu (5/6/2019).
Foto dokumentasi/Ribuan umat islam melaksanakan Sholat Idul Fitri 1440 H di Masjid Raya, Medan, Sumatera Utara, Rabu (5/6/2019). (Tribunnews/DANIL SIREGAR)

Salah satunya adalah kebiasaan makan banyak lalu dihangatkan kembali.

Kedua, adalah hampers yang seringkali diterima semasa lebaran.

"Bingkisan lebaran itu ada makanan-makanan kemasan ya."

"Ada yang bentuknya kalengan, kardus," tambahnya.

Dari makanan tersebut perlu diwaspadai penjual hampers curang.

Bisnis kue lebaran milik Ny Yuli di kawasan Tambora, Jakarta Barat, mulai ramai menerima pesanan, Sabtu (17/4/2021). Kue lebaran jenis kue kering seperti nastar, kue salju, kastengel, banyak.diminati.karena harganya murah meriah.
Bisnis kue lebaran milik Ny Yuli di kawasan Tambora, Jakarta Barat, mulai ramai menerima pesanan, Sabtu (17/4/2021). Kue lebaran jenis kue kering seperti nastar, kue salju, kastengel, banyak.diminati.karena harganya murah meriah. (WARTAKOTA/Nur Ichsan)

Baca juga: Tips Mengatasi Sakit Gigi saat Berpuasa

Baca juga: 4 Mitos Seputar Kesehatan ketika Berpuasa, Tidur setelah Sahur Tak Merusak Organ Hati

Artinya, dikhawatirkan ada barang makanan yang sudah kedaluarsa.

"Yang ngirim baik, tidak mungkin mengirim yang sudah expired. Tapi providernya ini loh yang gila," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Karenanya, dr Tan Shot Yen berpesan untuk memperhatikan tanggal kedaluarsa hampers yang diterima.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Idul FitriPandemi Covid-19Covid-19protokol kesehatandr Tan Shot Yen Pelabuhan Gilimanuk
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved