TRIBUNHEALTH.COM - Instruktur Laboratorium FKG UMS, drg Aftina Mutiara Karima, berbicara mengenai cara menjaga kesehatan gigi saat puasa Ramadhan.
Hal itu ia sampaiakn dalam program Tamu Kita Tribunnews.com.
Salah satu yang dia sorot adalah anjuran untuk berbuka dengan yang manis.
drg Aftina mengatakan, tujuan utama mengonsumsi makanan atau minuman manis adalah untuk mengembalikan energi.
"Kan setelah 12 jam kita berpuasa, itu kan kita ngga ada asupan karbohidrat sama sekali," paparnya.
Baca juga: Awas Resiko Gigi Tanggal yang Diakibatkan oleh Periodontitis
Baca juga: Dok, Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari Agar Tak Bau Mulut saat Puasa Ramadhan?

Ternyata, hal ini juga memiliki konsekuensi dengan kesehatan gigi dan mulut.
Setelah mengonsumsi makanan berbuka, drg Aftina menegaskan pentingnya mengikat gigi.
Apabil sampai lupa membersihkan gigi sebelum tidur, bukan tidak mungkin hal itu akan memicu karies.
"Karena pertama adalah makanan yang tidak bersih dan menempel di gigi," paparnya.
Sisa makanan tersebut bisa memicu larutnya enamel gigi.
Ketika lapisan itu sudah larut, lama kelamaan timbullah masalah gigi berlubang.

Baca juga: Apakah Periodontitis Bisa Menyebabkan Rasa Linu pada Gigi? Simak Penjelasan Dokter
Baca juga: Setelah Pasang Gigi Palsu, Perawatannya Apa saja Dok?
"Karena ketika proses pembusukan itu kan ada bakteri."
"Nah bakteri itu juga yang membuat gigi berlubang," tandasnya.
Kendati demikian, masalah ini bisa dicegah.
Pertama pastikan sudah menyikat gigi setelah sahur dan berbuka puasa.
Selain itu, untuk menghindari bau mulut, drg Aftina Mutiara Karima mengimbau untuk tidak mengonsumsi makanan yang bisa memicu bau tajam.
"Kaya misalkan pete, jengkol, durian," contohnya.
Berbagai makanan tersebut bisa memperparah bau pada mulut ketika berpuasa.
Pasalnya secara alami mulut pada orang yang berpuasa sudah berbau tidak sedap.
Kendati demikian, hal ini tergolong wajar karena memang mulut dalam keadaan kering.