TRIBUNHEALTH.COM - Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) atau dikenal sindrom pernapasan Timur Tengah.
Yaitu penyakit pernapasan yang diakibatkan oleh virus corona.
Pada awalnya virus ini diduga berasal dari unta yang berada di beberapa negara di timur tengah.
Kemudian penyakit ini menyebar ke Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat.
Baca juga: Seperti Apa Stroke yang Terjadi Ditengah Pandemi Covid-19 Dok?
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Vaksin Covid-19 Sinovac? Simak Berikut Ini
Baca juga: Waspada, Virus G4 Menjadi Potensi Pandemi Baru selah COVID-19
Hal ini dikarenakan berasal dari orang-orang yang bepergian dari Timur Tengah.
MERS-CoV ini tidak seperti influenza pada umumnya.
Dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, Rabu (17/3/2021). MERS-CoV dapat menyebabkan gagal pernapasan atau ginjal hingga dapat berakibat fatal.
Penyakit ini sangat berisiko untuk lansia dan orang-orang yang memiliki penyakit kronis. Seperti paru-paru dan diabetes.
MERS-CoV ini menyebar cepat kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan penderitanya.
Adapun gejalanya yaitu:

- Sesak
- Demam
- Batuk
- Menggigil
- Pneumonia
Selain itu ada gejala yang timbul pada sistem pencernaan.
Di antaranya:

- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Diare
Umumnya gejala tersebut muncul, 1 hingga 2 minggu setelah penderita terinfeksi virus.
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah MERS-CoV.
Baca juga: Waspadai Serangan Stroke, Simak Cara Mencegah dan Menanganinya!
Baca juga: Mengenal Penyakit Lambung Kronis (GERD) dan Cara Mecegahnya
Mencegah MERS-CoV
Namun ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena infeksi penyakit ini.
Antara lain:
1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air selama 20 detik
2. Tutupi Hidung dan mulut dengan tisu saat batuk atau bersin

3. Hindari menyentuh wajah, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan
4. Sebaiknya tidak berbagi peralatan makanan atau minuman dan barang lainnya dengan orang sakit
5. Semprot cairan disinfektan pada permukaan yang sering disentuh
6. Membatasi kontak dengan orang sakit saat berada di kawasan Timur Tengah
7. Bagi jamaah Haji dan Umroh disarankan untuk hindari kontak erat dengan penderita atau hewan penular.
Baca juga: Simak 5 Cara Sederhana Mencegah Penyakit Jantung
Baca juga: Dokter Jelaskan Gejala Umum Penyakit Meningitis, Sering Tak Disadari karena Hanya Demam
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)