Breaking News:

Bicara Soal Obesitas, dr Tan Shot Yen Ingatkan Bahaya Central Obesity, Apa Itu?

dr Tan Shot Yen ingatkan bahaya central obesity yang bisa indikasikan penyakit tertentu

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay
Ilustrasi orang yang obesitas 

TRIBUNHEALTH.COM - dr Tan Shot Yen berbicara soal obesitas dalam Program Malam Minggu Sehat yang tayang live di YouTube Tribunnews.

dr Tan menjelaskan pada konsepnya, obesitas adalah kelebihan berat badan.

"Artinya yang dibandingkan tentu saja dengan tinggi orangnya," jelasnya.

"Jadi kita harus selalu harus memperhatikan bukan hanya berat badannya, tetapi juga tinggi badannya.

Yang menjadi patokan untuk menentukan obesitas adalah body mass index, atau indeks massa tubuh.

"Nah kebetulan index massa tubuh kita itu ada beberapa kriteria."

Terkait hal ini, ada dua patokan yakni dari WHO dan pedoman Asia-Pasifik.

Baca juga: Awas, Cara Salah Konsumsi Sayur malah Bikin Gemuk, Ini penjelasan Dokter Gizi

Baca juga: Berhenti Rokok Bikin Tubuh Jadi Gemuk? Simak Penjelasan Ahli Berikut Ini

Ilustrasi gemuk
Ilustrasi gemuk (Pixabay)

Kendati demikian, dr Tan cenderung menggunakan pedoman Asia-Pasifik karena lebih cocok dengan postur orang Indonesia.

"Sebab kalau WHO itu kadang-kadang kita bandingkan juga dengan ras Kaukasian, ras Afrika, dan sebagainya."

"Tetapi kita khusus untuk orang Asia," papar dr Tan.

2 dari 4 halaman

Rumusnya adalah berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat.

"Jadi misal nih Mas Alfin berat badannya 58 kg, tingginya 1,6. Jadi 58 per 1,6 dikuadratkan."

Lalu berapa patokan idealnya?

dr Tan menuturkan orang index massa tubuh orang Asia normalnya berada di angka 18,5-22,9.

Ilustrasi perut buncit
Ilustrasi perut buncit (pixabay.com)

Baca juga: Selain Diet, Ini Faktor Buat Tubuh jadi Proporsional, Apa Saja? Simak Berikut Ini

Baca juga: Tak Perlu Diet Mati-matian, Ahli Gizi Bagikan Tips Hidup Sehat Cukup dengan Melakukan Hal Ini

Jika di bawah angka tersebut, bisa diasumsikan berat badannya kurang.

Dan apabila melebihi batas normal, maka bisa disebut overweight atau praobesitas (23-27,49).

Kemudian untuk kriteria obesitas ada di angka lebih dari 27,5.

"Tapi apalah artinya angka?"

"Yang penting kita melihat kita jalannya ngga enak, buat lari nyesek, turun tangga jompo."

"Jadi kalau udah lihat itu aja, menurut saya udah tanda," tambah dr Tan.

3 dari 4 halaman

dr Tan memberi catatan obesitas tak hanya dilihat dari IMT.

Ilustrasi obesitas
Ilustrasi obesitas (Pixabay)

Baca juga: Obesitas dan Diabetes Menanti Orang yang Terus-terusan Begadang, Bisa Sebabkan Bipolar?

Baca juga: 10 Masalah Kesehatan yang Akan Muncul Jika Terus-terusan Begadang, Obesitas hingga Masalah Jantung

"Yang kita takutkan juga lingkar pinggang mas," kata dr Tan.

"Ada orang berat badannya proporsional, begitul kita lingkarin pinggangnya (diukur). Ups.."

Dia menjelaskan hal itu disebut sebagai central obesity, di mana kondisi lingkar pinggang melebihi batas medis.

"Jadi kalau laki-laki (Asia Pasifik) itu 85 cm. Itu udah mentok."

"Kalau perempuan tidak lebih dari 80 cm," dr Tan memaparkan kriteria Central Obesity.

Kondisi ini tidak kalah bahaya.

Ahli gizi komunitas itu mengatakan lingkar pinggang yang berlebih menunjukkan adanya masalah kesehatan tertentu.

Hanya saja memang belum terasa dan belum muncul indikasinya.

"Tetapi itu sudah merupakan tanda-tanda dari antropometri kita. Jadi ukur-ukuran badan yang bisa jadi pertanda sebelum gejalany nongol," tandas dr Tan.

4 dari 4 halaman

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Central Obesityobesitasdr Tan Shot Yen Operasi Bariatrik
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved