Tanya:
Dokter Tan apa saja makanan-makanan pencetus alergi dan inflamasi ya ?
Pertanyaan ini diajukan oleh Tribunners yang disampaikan oleh jurnalis Alvin Wahyu melalui tayangan YouTube Tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021)
Dokter menjawab:
Baca juga: Penyakit yang Sering Terjadi pada Masyarakat, Apakah Radang Dapat Dicegah? Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Berikut 4 Jenis Reaksi Alergi yang Perlu Diwaspadai
Inflamasi dan alergi itu berbeda.
Inflamasi adalah radang.
Sebenarnya istilah makanan pencetus radang itu sedang naik daun.
Namun saya akan menjelaskan satu-satu karena penjelasannya agak panjang.
Inflamasi adalah istilah orang barat kekinian, yang mengatakan inflammatory food.
Inflammatory food itu diandaikan bukan berarti radang untuk tenggorok, radang sendi dan sebagainya.

Melainkan, ini adalah makanan-makanan yang biasanya cepat saji, makanan kemasan, produk ultra proses yang menyebabkan kolesterolnya tinggi, lalu gula, garam dan lemaknya tidak terkontrol.
Sehingga menjadi penyakit-penyakit metabolik.
Kemudian membuat pembuluh darah ikut bereaksi.
Jadi ada penebalan dinding pembuluh darah, kenaikan gula di dalam darah.
Faktor ini semua menyebabkan radang yang tersembunyi.
Kita tidak merasakan radangnya, karena tidak memberikan gejala klasik.
Seperti calor, rubor, tumor, dolor dan fungsio laesa.

Baca juga: Apakah Resep Dokter Bisa Digunakan Ulang untuk Penyakit yang Sama?
Baca juga: Dianggap Penyakit Kuno, Berikut Berbagai Penyebab dan Ciri-ciri Radang yang Perlu Diketahui
Tetapi ini memberikan inflamasi pada pembuluh darah.
Karena dinding pembuluh darah tidak ada saraf maka kita tidak merasakan bahwa dinding pembuluh darah kita sedang meradang.
Maka itu yang menyebabkan akhirnya terbentuk plak dan sebagainya.
Lalu bicara makanan penyebab alergi, tiap orang tidak sama.
Setiap orang bisa spesifik.
Salah satunya pada bayi yang berusia 6 hingga 7 bulan yang baru pertama kali makan, lalu dikenalkan pada ibunya dengan sesuatu yang wow.

Ada orangtua yang tidak mengerti. Zaman sekarang susah ya, ini neneknya pada kemana saya nggak ngerti.
Ada yang mengatakan membuat makanan pendamping air susu ibu (MPASI) dengan menggunakan satu buah telur.
Telur ini benda asing loh diberikan kepada anak yang biasanya meminum ASI.
Lalu setelah diberikan telur, anaknya itu badannya merah semua.
Barangkali yang seperti ini harus disikapi dengan desensitisasi.
Yaitu merupakan sebuah cara bagaimana Anda bisa memperkenalkan sesuatu (makanan) tetapi tidak mengagetkan pada bayi.
Lebih baik apabila digunakan untuk MPASI, telurnya dikocok terlebih dahulu.
Lalu diambil sedikit satu sendok makan (bukan satu butir telur), lalu kita campurkan ke dalam bubur sebelum dimasak lalu aduk sampai matang.
Bisa ditambahkan sayur, ati ayam dan sebagainya, lalu kita ulek dan saring.
Baca juga: Dianggap Bisa Turunkan Kolesterol, Bolehkan Oatmeal Dimakan dengan Gula dan Susu?
Baca juga: Dokter Jelaskan Mengapa Penderita Diabetes Alami Gangguan Tidur, Sebut Perlu Perhatian Serius
Kalau perkenalan pertama mulus, lalu perkenalan kedua, dengan menambahkan dua sendok makan.
Maka lama-lama anaknya bisa makan satu butir telur.
Itu namanya desensitisasi.
Lalu ada alergi yang diturunkan, alergi yang diturunkan ini yang repot.
Kalau ini sifatnya diturunkan, sebaiknya jangan diberi.
Karena Tuhan itu kan memberikan kita beraneka ragam jenis makanan, jadi kita makan, makanan yang memang beragam.
*) Dokter Filsuf Ahli gizi Komunitas Tan Shot Yen
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
Konsultasi tanya jawab lain dengan dokter, klik di sini