TRIBUNHEALTH.COM - Alergi adalah bentuk respons sistem imun terhadap benda asing yang dianggap berbahaya oleh tubuh.
Benda asing ini disebut alergen (pemicu alergi).
Reaksi alergi tidak boleh disepelekan. Bila alergi terjadi dengan kondisi sangat parah, nyawa penderitanya akan dalam bahaya.
Lantas reaksi alergi apa saja yang perlu diketahui?
Baca juga: Dokter Tegaskan Terlalu Kurus Juga Berbahaya, Bisa Jadi Tanda Cacingan hingga Penyakit Kanker
Baca juga: Obesitas dan Diabetes Menanti Orang yang Terus-terusan Begadang, Bisa Sebabkan Bipolar?
Dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021). Dokter Tan Shot Yen menjabarkan berbagai reaksi alergi yang perlu diketahui:
1. Anafilaktik
Anafilaktik adalah reaksi sistem imun parah yang terjadi secara tiba-tiba setelah tubuh terkena alergen atau pemicu alergi.
Ini adalah reaksi alergi yang sangat berbahaya.

2. Psikotoksik
Psikotoksik merupakan reaksi alergi yang melibatkan immunoglobulin M (IgM) dan immunoglobulin G (IgG).
Antibodi dikenal juga dengan immunoglobulin.
Reaksi alergi ini memiliki sifat akud maupun kronis.
Namun biasanya, terkena pada pasien yang memiliki penyakit autoimun.
Baca juga: Mengenal Penyebab Hipertensi, Dari Gaya Hidup hingga Tidak Diketahui Penyebabnya
Baca juga: Mengetahui Berbagai Komplikasi yang Disebabkan Hipertensi
3. Imunokompleks
Reaksi alergi ini melibatkan IgG dan IgM dalam sirkulasi darah atau jaringan dan mengaktidfkan komplemen.
Komplemen yang diaktifkan kemudian melepaskan berbgaai mediator diantaranya enzim-enzim yang merusak jaringan.
Reaksi ini biasanya muncul pada orang yang menderita penyakit lupus.
4. Selmediated Delayed Hypersensitifity
Reaksi alergi seluler tipe lambat.
Sifatnya menahun.
Misalnya terjadi disebabkan karena sebuah rumah yang memiliki dinding lembab dan berjamur.
Apabila penghuni rumah tersebut terdapat orangtua, maka terdapat kemungkinan dapat terpapar jamur lalu menjadi penyakit baru.
Pasalnya, jamur bisa menjadi alergen.
Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan yaitu: parkinson, pikun dan beberapa penyakit lainnya.
Baca juga: Tak Perlu Diet Mati-matian, Ahli Gizi Bagikan Tips Hidup Sehat Cukup dengan Melakukan Hal Ini
Baca juga: Jadi Tren Baru di Dunia Ilmu Gizi, Apa yang Dimaksud dengan Nutrigenomik?
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)